Iran Vs Amerika Memanas
Trump Desak Boikot Total Minyak Iran, Teheran: Sanksi AS Tak Akan Pengaruhi Kami
Iran menegaskan bahwa sanksi yang terus dijatuhkan Amerika Serikat tidak akan mengubah kebijakan negara tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Iran menegaskan bahwa sanksi yang terus dijatuhkan Amerika Serikat tidak akan mengubah kebijakan negara tersebut.
Meski Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengancam akan memberikan hukuman berat bagi siapa pun yang bertransaksi dengan minyak Iran.
Dalam pernyataan resmi pada Jumat (2/5/2025), Kementerian Luar Negeri Iran menyebut langkah AS sebagai 'perilaku ilegal'.
"Kelanjutan dari perilaku ilegal ini tidak akan mengubah posisi Iran yang logis, sah, dan berdasarkan hukum internasional," kata pernyataan kementerian luar negeri, dikutip dari Al-Arabiya.
Menurutnya, ancaman Trump justru membuat pihaknya tidak yakin dengan peran AS dalam negosiasi nuklir ini.
"Ini telah menciptakan kecurigaan dan ketidakpercayaan yang mendalam tentang keseriusan Amerika di jalur diplomasi," tegasnya.
Sehari sebelumnya, Trump menyerukan boikot global terhadap minyak dan produk petrokimia Iran.
“Semua pembelian minyak Iran atau produk petrokimia harus dihentikan, sekarang!” tulis Trump melalui platform Truth Social.
Ia memperingatkan bahwa negara atau pihak mana pun yang membeli minyak dari Iran akan terkena sanksi sekunder dan tidak akan dapat berbisnis dengan AS dalam bentuk apa pun.
Meski demikian, rincian tentang bagaimana larangan ini akan diterapkan masih belum jelas.
Ancaman Trump muncul di tengah penundaan negosiasi nuklir antara Iran dan AS.
Menteri Luar Negeri Oman, Badr bin Hamad al-Busaidi, yang berperan sebagai mediator, mengumumkan pada Kamis (1/5/2025) bahwa putaran keempat perundingan di Roma ditunda karena alasan logistik.
Baca juga: Sumber Diplomatik Iran Bantah Rincian Perjanjian Nuklir dengan AS yang Dilaporkan Media AS
“Karena alasan logistik, kami menjadwalkan ulang pertemuan AS-Iran yang sebelumnya direncanakan pada Sabtu, 3 Mei,” tulis al-Busaidi, dikutip dari Al Jazeera.
Al-Busaidi mengatakan tanggal baru akan diumumkan setelah disepakati bersama kedua pihak.
Perundingan antara AS dan Iran sudah berlangsung sejak 12 April 2025, dengan tiga putaran sebelumnya digelar di Muscat dan Roma.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.