Royal Family
Pangeran Harry Kecewa Fasilitas Pengawalan Polisinya Dicabut usai Mundur dari Kerajaan Inggris
Di wawancara bersama BBC, Pangeran Harry mengaku bahwa ia akan "kesulitan memaafkan" keputusan yang dikeluarkan oleh Kantor Home Office
TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry pada Jumat (2/5/2025) waktu setempat menyatakan bahwa ia merasa "terpukul" setelah kehilangan banding mengenai fasilitas pengamanannya yang kini resmi dicabut.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Pangeran Harry mendapatkan fasilitas pengamanan dari Kepolisian Inggris karena statusnya sebagai anggota Kerajaan Britania.
Namun demikian, fasilitas keamanan yang selama ini ia terima kemudian dicabut setelah dirinya mengundurkan diri dari tugas kerajaan.
Keputusan mundur dari Kerajaan Inggris tersebut muncul setelah putra bungsu Raja Charles tersebut diketahui memantapkan diri untuk pindah berdomisili di Amerika Serikat bersama istrinya, Meghan Markle.
Di wawancara bersama BBC, Pangeran Harry mengaku akan "kesulitan memaafkan" keputusan yang dikeluarkan oleh Kantor Home Office, kementerian yang bertanggung jawab atas kepolisian.
Ia mengaku dengan menghilangnya fasilitas pengawalan polisi yang selama ini ia dapatkan, maka ia tidak dapat membawa keluarganya ke Britania dengan aman.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris pada Februari 2020 menyatakan bahwa Harry tidak akan otomatis menerima perlindungan polisi pribadi selama berada di Britania.
Keputusan tersebut kemudian disahkan oleh Pengadilan Tinggi London pada tahun 2024 lalu.
Keberatan dengan putusan tersebut, sosok bernama lengkap Henry Charles Albert David tersebut terus mengajukan banding.
Pada hari Jumat lalu, pengadilan akhirnya menolak banding Pangeran Harry dan memutuskan untuk mempertahankan keputusan Pengadilan Tinggi London.
Di sidang tersebut, tiga hakim Pengadilan Banding menyatakan bahwa meskipun Harry merasa dirugikan secara wajar, hal ini tidak mencerminkan kesalahan hukum.
Baca juga: Inggris Meminta ICJ Agar Israel Patuhi Hukum Internasional, Cabut Pembatasan Bantuan Kemanusiaan
"Tentu saja, sangat terpukul dengan keputusan ini," kata Harry, yang kini tinggal di California bersama Meghan dan dua anak mereka, kepada BBC.
Ia menambahkan, "Status saya tidak berubah—tidak bisa berubah. Saya adalah diri saya sendiri, bagian dari apa yang saya bagian dari, dan saya tidak bisa melarikan diri dari itu." sambungnya.
Harry mengklaim bahwa "keamanan" dirinya digunakan sebagai "alat tekanan" untuk mempertahankan status dirinya dan Meghan dalam lingkaran kerajaan.
Namun demikian, hal itu tak menyurutkan langkah bagi Harry untuk memutuskan pindah ke Amerika Serikat bersama keluarga kecilnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.