Kapal Bantuan Gaza Diserang Drone, Jejak Pesawat Israel Terdeteksi di Sekitar Lokasi 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kapal bantuan kemanusiaan yang membawa 16 orang menuju Gaza mengalami serangan pesawat tak berawak (drone) di perairan internasional dekat Malta, Jumat (2/5/2025) dini hari. 

Namun menurut laporan CNN, beberapa jam sebelum serangan terjadi, sebuah pesawat militer Israel terdeteksi terbang rendah di atas wilayah Malta.

Pesawat kargo C-130 Hercules milik Angkatan Udara Israel dilaporkan lepas landas dari Israel pada Kamis (1/5/2025) sore dan terbang menuju Malta, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Meski tidak mendarat di bandara internasional Malta, pesawat itu terbang pada ketinggian rendah di bawah 5.000 kaki, di atas Malta timur selama beberapa jam.

Sebelum akhirnya kembali ke Israel sekitar tujuh jam kemudian.

Beberapa jam setelah penerbangan itu, Freedom Flotilla Coalition melaporkan bahwa salah satu kapal mereka, bernama Conscience, menjadi sasaran serangan drone.

“Pukul 00.23 waktu Malta, sebuah kapal Freedom Flotilla menjadi sasaran serangan pesawat nirawak,” kata koalisi.

Serangan itu memicu dua ledakan di bagian depan kapal, menyebabkan kebakaran dan kebocoran lambung yang membuat kapal kehilangan daya dan menghadapi risiko besar tenggelam.

Pihak berwenang Malta segera merespons panggilan darurat SOS dari kapal tersebut, dikutip dari Middle East Monitor.

Sebuah kapal tunda dengan peralatan pemadam kebakaran dan kapal patroli Angkatan Bersenjata Malta dikerahkan ke lokasi. 

Menurut pemerintah Malta, sekitar pukul 02.13 dini hari, semua orang di kapal dipastikan selamat meskipun mereka menolak untuk dievakuasi. 

Situasi berhasil dikendalikan pada pukul 03.45 dini hari, waktu setempat.

Baca juga: AS Bela Israel di Mahkamah Internasional, Abaikan Fakta Krisis Kemanusiaan di Gaza

Hingga kini, sumber resmi dari serangan drone itu belum dapat dikonfirmasi, dan pemerintah Israel belum memberikan tanggapan publik atas laporan CNN terkait jejak pesawat militernya di wilayah tersebut.

Pelapor khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese turut menanggapi insiden tersebut.

Dalam unggahan di platform X (dulu Twitter), ia mengaku menerima panggilan darurat dari awak Freedom Flotilla.