Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Simbol Kemesraan, Rusia-Korut Bangun Jembatan Penghubung Ditarget Rampung 2026

Korut dan Rusia membangun jembatan penghubung sebagai tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral, ditargetkan rampung dibangun pada 2026

|
Kremlin
PUTIN KUNJUNGI DPRK - Foto diambil dari publikasi Kantor Presiden Rusia, Selasa (29/4/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kanan) di Pyongyang pada 18 Juni 2024. Korut dan Rusia sepakat membangun jembatan penghubung sebagai tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral, ditargetkan rampung dibangun pada musim panas 2026 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Utara (Korut) dan Rusia dikabarkan tengah membangun jembatan penghubung sebagai tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral.

Hal itu diungkap langsung oleh juru bicara pemerintahan Korea Utara melalui media lokal negara itu KCNA.

Dalam keterangan resminya disebutkan bahwa Korut sedang membangun jembatan jalan pertamanya menuju Rusia untuk menghubungan kedua negara.

Jembatan yang membentang di atas sungai Tumen di timur laut Korut, akan dibangun sepanjang 850 meter dan terhubung dengan sistem jalan raya Rusia

Nantinya jembatan penghubung bakal didirikan dekat dengan jalur kereta api yang juga menghubungkan kedua negara yang dibangun pada 1959 pasca perang Korea.

"Signifikansinya jauh dari sekadar tugas teknik. Ini melambangkan keinginan bersama untuk memperkuat hubungan bersahabat dan bertetangga yang baik dan meningkatkan kerja sama antarwilayah," kata Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin seperti dikutip Reuters.

"Ini melambangkan keinginan bersama kita untuk memperkuat hubungan persahabatan, bertetangga baik, dan meningkatkan kerja sama antardaerah," tambahnya.

Adapun pembangunan jembatan disetujui saat kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Korea Utara pada tahun 2024.

Sementara untuk perkiraan selesai jembatan penghubung ditargetkan rampung pada musim panas tahun 2026.

Pembangunan jembatan ini menandai babak baru dalam hubungan Rusia-Korea Utara. 

PM Mishustin mengatakan jembatan itu akan memungkinkan para pengusaha untuk meningkatkan volume transportasi secara signifikan.

Baca juga:  Meski 600 Tentara Korut Tewas di Perang Ukraina, tapi Tetap Berhasil Bantu Rusia Rebut Kursk

Lebih lanjut Proyek pembangunan jembatan ini bukan hanya sekedar proyek infrastruktur.

Tetapi juga merupakan manifestasi nyata dari komitmen Rusia dan Korea Utara untuk memperkuat hubungan bilateral mereka.

Dengan adanya jembatan ini, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam volume perdagangan dan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Selain itu, pembangunan jembatan ini juga berpotensi meningkatkan sektor pariwisata dan memperkuat hubungan antar masyarakat kedua negara.

Kemesraan Hubungan Korut-Rusia

Hubungan antara Korea Utara (Korut) dan Rusia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir,.

Terutama sejak terjadinya isolasi internasional terhadap kedua negara.

Adapun kemesraan keduanya terjalin lewat program strategis antara Pyongyang dan Moskow.

Diantaranya kerja Sama Militer dan Pertahanan, dimana Korut diduga mengirimkan amunisi, peluru artileri, dan rudal ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Tak hanya itu Korut bahkan turut mengirimkan puluhan ribu pasukan untuk membantu Rusia dalam pencaplokan wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.

Sebagai balasan, Korut diyakini menerima bantuan teknologi dari Rusia, termasuk dalam pengembangan satelit dan rudal balistik.

Selain itu kemesraan keduanya juga tercermin dari dukungan politik satu sama lain dalam forum internasional.

Keduanya saling memanfaatkan hubungan ini untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki sekutu kuat di tengah tekanan global.

Kim Jong-un bahkan secara terbuka menyatakan dukungan penuh dan solidaritas kepada pemerintah, tentara, dan rakyat Rusia.

Sejak keduannya menekan kerjasama tersebut, Kim semakin blak-blakan memuji hubungan dengan Rusia, ia menggambarkan pakta militer tersebut sebagai sesuatu yang mirip dengan "aliansi".

Bahkan sebagai simbol kedekatan dan hubungan strategis, Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali mengirimkan hadiah mewah untuk Presiden Korut Kim Jong Un.

Hadiah tersebut diantaranya, Limusin Aurus Senat, Limusin Aurus Senat, Senapan dan Sarung Tangan Antariksa. Pelindung Tubuh Modern Serta drone militer.

Hadiah-hadiah ini mencerminkan kedekatan hubungan antara Rusia dan Korea Utara, serta menunjukkan adanya kerjasama strategis antara kedua negara di tengah tekanan internasional.

(Tribunnews.com / Namira)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved