Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kepanikan Tentara Israel Terekam Kamera, Tersandung hingga Jatuh saat Dengar Suara Tembakan

Sebuah video viral yang memperlihatkan tentara Israel kebingungan dan panik di tengah suara tembakan menguak kegegalan militer Israel di Gaza.

Tangkapan layar video X/Twitter @AlMayadeenNews
TENTARA ISRAEL PANIK - Tangkapan layar video X/Twitter @AlMayadeenNews yang diambil pada Rabu (30/4/2025) yang menunjukkan tentara Israel panik hingga terjatuh di tangga saat dengar tembakan. Rekaman yang disiarkan oleh Channel 12 Israel pada 22 April itu menunjukkan tentara Israel terlihat berteriak panik, tersandung menuruni tangga, berlindung di balik tembok. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video viral yang memperlihatkan tentara Israel kebingungan dan panik di tengah suara tembakan.

Video ini memicu perbincangan luas dan menguak kegegalan taktis tentara Israel.

Rekaman tersebut juga memperlihatkan krisi internal yang semakin dalam di tubuh militer dan pemerintahan Israel, dikutip dari Al Mayadeen.

Rekaman yang disiarkan oleh Channel 12 Israel pada 22 April itu menunjukkan momen dramatis tentara Israel.

Di mana tentara Israel terlihat berteriak panik, tersandung menuruni tangga, berlindung di balik tembok, hingga menembakkan senjata mereka secara serampangan. 

Tayangan tersebut sangat langka mengingat ketatnya sensor militer di Israel, sehingga publikasi video ini diyakini bukan sekadar kebetulan, melainkan bagian dari konflik internal yang lebih luas.

Dalam analisisnya di The Middle East Monitor, jurnalis Ramzy Baroud menyatakan bahwa video ini menjadi simbol dari meningkatnya perebutan kekuasaan di dalam struktur pemerintahan dan militer Israel.

Terutama di tengah agresi militer Israel yang terus berlangsung di Gaza.

Baroud menyoroti bahwa keputusan Channel 12 untuk merilis rekaman tersebut digambarkan sebagai manuver politik untuk mempermalukan pemerintahan Netanyahu yang kini tengah tertekan.

Gejolak Politik Internal Israel

Kepanikan tentara Israel di lapangan terjadi beriringan dengan gejolak politik tingkat tinggi.

Pada 21 April, bos Shin Bet Ronen Bar menyerahkan dua dokumen kepada Mahkamah Agung.

Baca juga: ICC Kunci Mulut Jaksa, Surat Penangkapan Pejabat Israel Dilarang Diumumkan ke Publik

Dalam dokumen tersebut, Bar menuduh Netanyahu yang memecatknya karena tidak menunjukkan loyalitas pribadi termasuk dalam kasus investigasi korupsi terhadap para pembantu dekat Netanyahu.

Pernyataan ini dianggap pelanggaran besar terhadap protokol dan merupakan bentuk perlawanan terbuka dari elit intelijen terhadap pemerintahan Netanyahu. 

Mantan Kepala Shin Bet, Nadav Argaman, bahkan sebelumnya mengancam akan membocorkan informasi penting jika Netanyahu bertindak di luar hukum. 

Tanda-tanda pemberontakan internal ini semakin nyata ketika sejumlah tokoh keamanan mulai secara terbuka mengkritik kebijakan pemerintah.

Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang juga tengah diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), menyebut strategi Netanyahu di Gaza sebagai 'aib moral'. 

Dalam pernyataan mengejutkan, Gallant mengungkap bahwa pada Agustus 2023, Israel memalsukan gambar-gambar terowongan Hamas sebagai pembenaran untuk tetap menguasai Koridor Philadelphia dan menghambat tercapainya gencatan senjata.

Baroud menyimpulkan bahwa pengungkapan-pengungkapan ini bertepatan dengan dirilisnya video kekacauan pasukan di Khan Younis.

Ini sebagai bagian sistematis untuk menekan Netanyahu agar mengakhiri perang yang terus menelan korban.

Baik di Gaza maupun di pihak Israel sendiri.

Di tengah semua ini, tekanan dari dalam semakin kuat.

Kebocoran internal dari tubuh militer menunjukkan bahwa hampir setengah dari tentara cadangan Israel menolak untuk kembali ke medan tempur.

Fakta ini menunjukkan betapa melemahnya semangat juang dan kredibilitas kepemimpinan Netanyahu di mata pasukannya sendiri.

Spekulasi kian memanas setelah Eyal Zamir yang ditunjuk Netanyahu sebagai calon Kepala Staf menggantikan Herzi Halevi.

Di mana Zamir mengungkap bahwa sebanyak 5.942 keluarga Israel telah kehilangan anggota keluarganya hanya dalam kurun waktu tahun 2024. 

Padahal sebelumnya, data korban selalu ditekan dan disamarkan untuk mempertahankan citra stabilitas.

Kini, dengan tentara yang tersandung di bawah tekanan, para jenderal yang bersuara lantang, dan rakyat yang mulai resah, pemerintahan Netanyahu menghadapi tantangan terberat sejak dimulainya perang di Gaza.

Konflik Palestina vs Israel

Israel terus melancarkan serangannya di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Korban sipil akibat serangan Israel terus meningkat. 

Lebih dari 52.300 warga Palestina dilaporkan telah tewas dalam pembantaian di Gaza.

Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. 

Serangan ini juga telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menyebabkan hampir seluruh populasinya mengungsi.

Selain itu, Israel memperketat pengepungan terhadap wilayah tersebut dengan menghalangi masuknya makanan, air, obat-obatan, listrik, dan bantuan kemanusiaan lainnya yang sangat dibutuhkan.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved