Selasa, 7 Oktober 2025

Seorang Muslim Ditikam 50 Kali hingga Tewas di Masjid Prancis, Macron Kecam Rasisme

Muslim bernama Aboubakar Cisse ditikam puluhan kali hingga tewas di dalam sebuah masjid di La Grand-Combe, wilayah Gard, Prancis, Jumat (25/4/2025)

YouTube France24
Gambar merupakan tangkap layar YouTube France24, Selasa (29/4/2025), Pria yang diduga membunuh seorang jamaah Muslim di sebuah masjid di Prancis selatan pada hari Jumat(25/4/2025) muncul di kantor polisi di Italia, demikian yang diumumkan jaksa penuntut Prancis pada Senin (28/4/2025) Polisi Prancis mulai mencari tersangka setelah serangan di kota La Grande Combe. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Muslim bernama Aboubakar Cisse ditikam puluhan kali hingga tewas di dalam sebuah masjid di La Grand-Combe, wilayah Gard, Prancis, pada Jumat (25/4/2025).

Pelaku yang diidentifikasi sebagai Olivier A.

Oliver merupakan warga Prancis kelahiran 2004.

Sadisnya, Oliver merekam serangan brutal itu menggunakan ponselnya sambil meneriakkan hinaan terhadap Islam.

Dilansir AFP dan France 24, Cisse, pemuda asal Mali berusia 20-an tahun, awalnya sempat berdoa bersama pelaku di masjid sebelum diserang dengan sekitar 50 tikaman.

Video serangan tersebut sempat dikirim ke orang lain dan beredar di media sosial sebelum akhirnya dihapus.

Dalam rekaman itu, pelaku menghina "Allah" setelah menyerang korban, sementara Cisse terlihat menggeliat kesakitan.

Walaupun pembunuhan tidak terekam dalam video yang beredar, kamera keamanan masjid menangkap seluruh kejadian tersebut.

Pelaku diketahui sadar keberadaan kamera dan dalam videonya terdengar berkata, "Saya akan ditangkap, itu sudah pasti."

Jenazah Cisse ditemukan pagi hari ketika jamaah lain datang untuk salat Jumat.

Insiden ini memicu duka mendalam di masyarakat lokal.

Baca juga: Hari Internasional Melawan Islamophobia, HNW Dukung Dihadirkannya Regulasi/UU Anti-Islamophobia

Sekitar 1.000 orang dilaporkan berbaris di La Grand-Combe pada Minggu (27/4/2025) untuk mengenang korban.

Macrom Lontarkan Kecaman

Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung mengecam kejadian ini.

"Rasisme dan kebencian berdasarkan agama tidak boleh mendapat tempat di Prancis. Kebebasan beribadah tidak boleh dilanggar," tulis Macron di platform X, dikutip France 24.

Perdana Menteri François Bayrou juga menyebut insiden ini sebagai "kekejaman Islamofobia" dan menyatakan dukungannya kepada komunitas Muslim.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved