Pelaku Tabrakan Massal Festival Lapu-lapu di Kanada Dikenai 8 Dakwaan Pembunuhan Tingkat Dua
Pelaku yang bernama Kai-Ji Adam Lo itu didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan tingkat dua oleh jaksa di British Columbia
TRIBUNNEWS.COM - Kasus tabrakan massal yang terjadi di Vancouver memasuki babak baru setelah Jaksa penuntut di Kanada telah mendakwa pelaku yang berusia 30 tahun dengan pasal pembunuhan pada hari Minggu (27/4/2025) waktu setempat.
Karena ulah keji pelaku yang menabrakkan mobil SUV di kerumunan festival Lapu-lapu yang diselenggarakan komunitas Filipina tersebut, sedikitnya 11 orang berusia antara 5 hingga 65 tahun meninggal dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
Pelaku yang bernama Kai-Ji Adam Lo itu didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan tingkat dua oleh jaksa di British Columbia, menurut unggahan di X yang dibagikan oleh Kepolisian Vancouver.
Dikutip dari Reuters, Lo sendiri sudah dibawa ke pengadilan pada Minggu, beberapa jam setelah penangkapannya di lokasi kejadian pada Sabtu malam.
Pihak berwenang menyebut Lo memiliki riwayat interaksi "signifikan" dengan pihak berwajib terkait kesehatan mental.
Di pernyataan yang sama, pihak kepolisian Vancouver menegaskan bahwa mereka tidak menmukan adanya bukti terkait keterlibatan organisasi terorisme pada aksi keji tersebut.
"Ini adalah hari tersuram dalam sejarah kota kami," ujar Kepala Polisi Sementara Vancouver Steve Rai dalam jumpa pers Minggu.
Polisi menyatakan 24 orang terluka, beberapa dalam kondisi kritis, dan memperingatkan jumlah korban tewas bisa bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Hingga Minggu sore, Rai menyatakan tidak ada ancaman berkelanjutan terhadap komunitas Filipina di Vancouver.
Sementara itu, RJ Aquino selaku ketua kelompok advokasi Filipino BC juga memberikan pernyataan kepada wartawan terkait insiden maut yang terjadi pada acaranya.
"Komunitas kami akan merasakan dampak ini untuk waktu lama," kata Aquino.
Baca juga: Kepolisian Vancouver Konfirmasi 9 Orang Tewas di Tabrakan Massal Festival Lapu-lapu di Kanada
"Kami ingin menyampaikan bahwa kami berduka. Kami melihat dan mendengar dukungan dari seluruh dunia saat ini." pungkasnya.
Serangan pada Sabtu malam tersebut terjadi dua hari sebelum pemilu federal Kanada pada Senin ini (28/4/2025).
Karena serangan tersebut, Perdana Menteri Kanada Mark Carney bahkan menghentikan kampanyenya dan terbang ke Vancouver pada Minggu.
Sesampai di lokasi kejadian, Carney kemudian untuk memberikan penghormatan kepada korban dengan doa dan berlutut di depan lilin dan bunga yang dtaruh oleh warga di sekitar TKP.
Dalam pernyataannya, Carney menyampaikan belasungkawa kepada komunitas Filipina di Kanada.
"Tadi malam, keluarga kehilangan saudari, saudara, ibu, ayah, anak laki-laki, atau anak perempuan. Keluarga-keluarga itu hidup dalam mimpi buruk setiap keluarga," katanya di Hamilton, Ontario.
"Saya bersama seluruh warga Kanada dalam berkabung. Saya tahu Kanada bersatu untuk Anda," tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri British Columbia David Eby, dalam jumpa pers di dekat lokasi serangan, Minggu siang, mengaku sulit menahan amarah terhadap pelaku yang yang bertindak keji tanpa memiliki motif jelas.
"Saya ingin mengubah amarah ini menjadi upaya mendukung komunitas Filipina, memenuhi kebutuhan mereka, dan berdiri bersama keluarga yang kehilangan orang tercinta," ujarnya.
"Saya tahu ini sulit dipercaya sekarang, tapi kita akan bangkit lebih kuat," tegasnya.
Menurut saksi, tersangka awalnya dikejar pengunjung festival sebelum polisi tiba. Korban luka dibawa ke beberapa rumah sakit.
Insiden terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat di kawasan Sunset, Vancouver, yang dikenal sebagai pusat komunitas Asia.
Saat itu, festival Lapu-Lapu Day yang merayakan para pahlawan nasional Filipina sedang berlangsung.
Seorang saksi mengatakan kepada CTV News bahwa ia melihat mobil hitam melaju tidak terkendali di area festival sebelum menabrak kerumunan.
Foto lokasi kejadian memperlihatkan SUV Audi hitam dengan bagian fender depan ringsek dan kap mesin terangkat ke arah kaca depan.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.