Senin, 29 September 2025

Konflik India dan Pakistan

India dan Pakistan di Ambang Perang, Presiden Iran Telepon Dua Perdana Menteri 

Kekacauan di Kashmir memicu konflik lama yang kembali berkobar antara India dan Pakistan. Iran turun tangan dengan mengghubungi dua perdana menteri.

AFP / TAUSEEF MUSTAFA
BERJAGA DI KASHMIR - Foto file yang menunjukkan anggota pasukan paramiliter India berjaga di Srinagar, ibu kota Jammu di dekat perbatasan Kashmir. Serangan kelompok bersenjata di Pahalgam, Kashmir, kembali memicu konflik lama antara India dan Pakistan. 

India dan Pakistan di Ambang Perang, Presiden Iran Telepon Dua Perdana Menteri 
 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, Sabtu (26/4/2025) dilaporkan melakukan kontak telepon dengan dua Perdana Menteri (PM) negara bertetangga yang kini berada di ambang perang, India dan Pakistan.

Pezeshkian menelepon PM Pakistan, Shehbaz Sharif dan PM India, Narendra Modi, dalam upaya menurunkan ketegangan, dan menghilangkan kesalahpahaman di antara Pakistan dan India.

Baca juga: Teror Mematikan Guncang India, 28 Wisatawan Tewas di Jammu dan Kashmir, New Delhi Berlakukan Siaga 1

Pakistan Usir Warga Negara India

Sebagai konteks konflik yang sedang terjadi, Pemerintah Pakistan, seiring dengan eskalasi ketegangan dengan India, pasca-serangan teror Pahalgam, di Kashmir, mengusir sedikitnya 335 warga India, dari negara itu.

Sementara itu pemerintah India, juga mengumumkan kalau Pakistan, telah memulangkan 335 warga India, yang tinggal sementara di negara itu secara resmi.
 
Pengusiran itu terjadi setelah penyerangan oleh sekelompok orang bersenjata, Selasa (22/4/2025) yang menyasar rombongan wisatawan di tempat wisata Pahalgam, yang berjarak sekitar 90 kilometer dari kota Srinagar, di Kashmir yang diduduki India

Akibat serangan itu, sedikitnya 26 orang terbunuh.
 
Pemerintah India, menyebut insiden tersebut sebagai serangan teror, dan menuduh Pakistan, terlibat dalam serangan itu, tapi Islamabad, membantahnya.
 
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, merespons serangan tersebut dengan memerintahkan pembentukan sebuah komite independen untuk menyelidiki detail kasus tersebut.
 
Pemerintah India, pasca-serangan itu, melakukan serangkaian langkah diplomatik keras, dan keamanan termasuk menangguhkan Perjanjian Air Indus, menutup pintu penyeberangan, dan beberapa langkah lain terhadap Pakistan.
 
Di sisi lain, Pakistan, juga menunjukkan respons keras terhadap India, dengan menerbitkan pernyataan tegas, dan melakukan langkah-langkah diplomatik, perdagangan, dan keamanan terhadap India.
 
Para pengamat politik meyakini bahwa ketegangan luar biasa yang belum terjadi sebelumnya antara India dan Pakistan, ini dapat memicu putaran baru konflik regional.
 
Pasukan India dan Pakistan, dalam tiga hari berturut-turut terlibat kontak senjata di zona konflik Kashmir, sehingga menyebabkan hubungan kedua negara tetangga itu anjlok ke level terendah setelah serangan teror Pahalgam.
 
Beberapa laporan menyebutkan bahwa sedikitnya 75 warga Pakistan, sehari yang lalu, Sabtu (26/4/2025) kembali ke negaranya dari India.

Pemandangan Pegunungan Kashmir yang terlihat jelas sejak 30 tahun terakhir ini dilihat dari Kota Sialkot di Punjab, India.
Pemandangan Pegunungan Kashmir yang terlihat jelas sejak 30 tahun terakhir ini dilihat dari Kota Sialkot di Punjab, India. (TWITTER)

Kata PM India dan Pakistan

Adapun dalam pembicaraan telepon ke dua perdana menteri negara yang berseteru, Presiden Iran, menekankan urgensi perang bersama melawan terorisme. 

Ia menuturkan, peristiwa terbaru telah melipatgandakan urgensi kerja sama lebih besar regional dalam melawan fenomena buruk terorisme, dan dalam menghancurkan infrastruktur finansial serta persenjataan kelompok-kelompok teroris.
 
Masoud Pezeshkian, juga menegaskan kalau semua pihak harus bekerja keras untuk mengukuhkan perdamaian, keamanan, dan ketenangan di kawasan.
 
PM Pakistan, Shehbaz Sharif, dalam kontak telepon itu mengecam tegas segala bentuk aksi teror dan mengatakan:

 “Pakistan, adalah korban terorisme, dan memahami dengan baik pentingnya perang tegas melawan fenomena buruk ini. Kami berusaha memulihkan kondisi ekonomi negara, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan seperti Republik Islam Iran, menekankan perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan yang stabil.”
 
Presiden Iran, Sabtu, juga melakukan kontak telapon dengan PM India, Narendra Modi, dan mengecam keras aksi teror di Pahalgam, India, dan menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah serta rakyat negara itu.

Pezeshkian menegaskan pentingnya kerja sama negara-negara kawasan untuk melawan terorisme, dan solidaritas dalam menghadapi ancaman bersama.
 
Dalam kontak telepon itu, PM India, menyoroti detail aksi teror Pahalgam, dan mengingatkan pengalaman pahit bangsa Iran, terkait masalah teror.
 
Ia menuturkan, “Iran, karena pengalaman-pengalaman mengerikannya, dapat merasakan penderitaan rakyat India, lebih baik dari negara lain. Kami sepenuhnya setuju dengan pandangan Anda bahwa perang melawan terorisme membutuhkan persatuan, dan kerja sama di segala bidang di antara negara-negara kawasan.”

 

(oln/PT/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan