Jumat, 3 Oktober 2025

Gila-gilaan Kim Jong Un Pamer Kapal Perusak Baru Gertak AS-Korsel, Senjata Anti Udara dan Laut

Kim Jong Un pamerkan kapal perusak angkatan laut baru di tengah meningkatnya ketegangan

HO
Kim Jong Un terlihat dengan mobil mewah Aurus Senat L700, pemberian Vladimir Putin. Mobil itu dilengkapi fitur keamanan maksimal, yakni bodi dan kaca berlapis baja yang tahan peluru. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah meluncurkan kapal perusak angkatan laut baru.

Ia mengklaimnya sebagai kemajuan signifikan terhadap tujuannya untuk memperluas jangkauan operasional dan kemampuan serangan pendahuluan militer bersenjata nuklirnya.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa Kim menghadiri upacara peluncuran kapal perang seberat 5.000 ton pada hari Jumat (25/4/2205) di pelabuhan barat Nampo, dikutip dari IrishExaminer.

Kim membingkai peningkatan persenjataan tersebut sebagai respons terhadap ancaman yang dirasakan dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia, yang telah memperluas latihan militer gabungan di tengah meningkatnya ketegangan mengenai program nuklir Korea Utara.

Ia menambahkan,  perolehan kapal selam bertenaga nuklir akan menjadi langkah besar berikutnya dalam memperkuat angkatan lautnya.

Kapal perusak “serbaguna” baru, yang disebut-sebut oleh media pemerintah sebagai yang pertama dalam kelas baru kapal perang bersenjata lengkap, dirancang untuk menangani berbagai sistem persenjataan.

Termasuk senjata anti-udara dan anti-laut, serta rudal balistik dan jelajah berkemampuan nuklir.

Ia mengatakan kapal perusak itu akan diserahkan kepada angkatan laut awal tahun depan dan mulai bertugas aktif.

Kritik AS dan Korsel

Ia mengkritik upaya AS dan Korea Selatan baru-baru ini untuk memperluas latihan militer bersama dan memperbarui strategi pencegahan nuklir mereka, dengan menggambarkannya sebagai persiapan untuk perang. 

Kim juga berjanji untuk "menanggapi dengan tegas krisis geopolitik ini dan perkembangan yang sedang berlangsung," menurut pidatonya yang disiarkan oleh KCNA.

Baca juga: Citra Satelit Ungkap Korea Utara Bangun Fregat Terbesarnya, Seberapa Besar Kekuatan Militer Korut?

Militer Korea Selatan tidak segera mengomentari klaim Korea Utara tentang kapal perang barunya, yang menyusul pengungkapannya pada bulan Maret tentang kapal selam bertenaga nuklir yang diduga sedang dibangun.

Beberapa ahli mempertanyakan apakah negara yang miskin dan sebagian besar terisolasi ini dapat mengembangkan kemampuan canggih seperti itu tanpa bantuan asing.

Kapal selam bertenaga nuklir termasuk di antara daftar senjata canggih yang dijanjikan Kim untuk dikembangkan pada konferensi politik besar tahun 2021, dengan alasan meningkatnya ancaman yang dipimpin AS.

Daftar keinginannya juga mencakup rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, senjata hipersonik, satelit mata-mata, dan rudal multi-hulu ledak.

Sejak itu, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba yang bertujuan untuk memperoleh kemampuan ini.

Ketegangan regional meningkat karena Kim terus memamerkan kemampuan nuklir militernya dan bersekutu dengan Rusia mengenai perang Presiden Vladimir Putin di Ukraina.

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan menghubungi Kim lagi untuk menghidupkan kembali diplomasi, tetapi Korea Utara belum menanggapi tawaran tersebut.

Meskipun kedua pemimpin bertemu tiga kali selama masa jabatan pertama Trump, negosiasi gagal karena ketidaksepakatan mengenai pelonggaran sanksi yang dipimpin AS sebagai imbalan atas langkah-langkah menuju denuklirisasi Korea Utara.

Fokus kebijakan luar negeri Kim sejak itu beralih ke Rusia, yang telah ia berikan senjata dan personel militer untuk mendukung peperangannya di Ukraina.

Pejabat Korea Selatan khawatir bahwa, sebagai imbalannya, Pyongyang dapat menerima bantuan ekonomi dan teknologi militer canggih untuk lebih mengembangkan program persenjataannya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved