Konflik Rusia Vs Ukraina
Tolak Akui Aneksasi Rusia atas Krimea, Zelensky Dituduh Merusak Diplomasi untuk Kesepakatan Damai
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia akan melanggar konstitusi Ukraina.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Sementara pembicaraan telah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir, Rusia telah menyerang kota Sumy, menewaskan lebih dari 30 warga sipil yang berkumpul untuk merayakan Minggu Palma, menggempur Odesa dengan pesawat tak berawak, dan menghancurkan Zaporizhzhia dengan bom luncur yang kuat.
Baca juga: Trump Kirim Utusan Khusus ke Moskow, Rayu Putin Agar Sepakati Perundingan Damai Ukraina-Rusia
Pejabat senior AS telah memperingatkan bahwa pemerintahan Trump dapat segera menghentikan upayanya untuk menghentikan perang jika kedua pihak tidak berkompromi.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, mengatakan serangan itu menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad untuk menekan keunggulan tentaranya yang lebih besar di garis depan sekitar 1.000 kilometer (620 mil), tempat pasukannya saat ini memegang momentum.
"Putin menunjukkan melalui tindakannya, bukan kata-katanya, bahwa ia tidak menghormati upaya perdamaian apa pun dan hanya ingin melanjutkan perang," kata Sybiha.
"Kelemahan dan konsesi tidak akan menghentikan teror dan agresinya. Hanya kekuatan dan tekanan yang akan menghentikan," jelasnya.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, mencatat bahwa sejak invasi besar-besaran Rusia ke tetangganya pada Februari 2022, serangan Rusia telah menewaskan sekitar 13.000 warga sipil, termasuk 618 anak-anak.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.