Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Catat 1.300 Pelanggaran Gencatan Senjata Paskah, Tuduh Ukraina Tak Kooperatif

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim ada 1.300 pelanggaran gencatan senjata Paskah, dan tuduh Ukraina tidak kooperatif.

Kremlin/Sofya Sandurskaya, TASS
PUTIN TEMUI SANDERA - Foto diambil dari Kremlin, Jumat (18/4/2025). Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu mantan sandera Israel-Rusia, Alexander Troufanov, ibunya Yelena Troufanova, dan tunangannya Sapir Cohen di Kremlin, Moskow, pada Rabu (16/4/2025). Pada Minggu (20/4/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim ada 1.300 pelanggaran gencatan senjata Paskah oleh Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina melanggar kesepakatan gencatan senjata selama Paskah.

Mereka juga mencatat 1.300 kali pelanggaran oleh Ukraina sejak perintah tersebut diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu (19/4/2025).

"Meskipun ada pengumuman gencatan senjata Paskah, pasukan Ukraina berusaha menyerang posisi militer Rusia di wilayah pemukiman Sukhaya Balka dan Bogatyr di Republik Rakyat Donetsk Rusia pada malam hari. Serangan itu berhasil digagalkan," kata kementerian tersebut dalam pernyataannya, Minggu (20/4/2025).

"Pasukan Kyiv juga menggunakan 48 UAV jenis pesawat melawan militer Rusia, termasuk satu di Krimea," bunyi pernyataan itu. 

Mereka mengatakan pasukan Ukraina juga melancarkan serangan dengan drone quadcopter.

“Unit Ukraina menembakkan 444 kali meriam dan mortir ke posisi pasukan kami, (dan) melancarkan 900 serangan dengan drone quadcopter,” kata kementerian tersebut, seperti diberitakan Russia Today.

Kementerian tersebut mencatat ada 12 serangan artileri, 33 serangan UAV, dan tujuh kali penerjunan amunisi di wilayah perbatasan Bryansk, Kursk, dan Belgorod di Rusia barat, yang mengakibatkan korban sipil dan cedera, serta kerusakan pada fasilitas sipil.

“Sesuai dengan perintah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia (Presiden Vladimir Putin), semua kelompok (militer Rusia) di wilayah operasi militer khusus secara ketat mematuhi rezim gencatan senjata… dan tetap berada di garis dan posisi yang diduduki sebelumnya,” kata kementerian tersebut.

Putin sebelumnya mengatakan jeda pertempuran akan berlaku mulai pukul 18.00 waktu Moskow pada hari Sabtu, dan berlangsung hingga tengah malam pada hari Senin (21/4/2025). 

Untuk berjaga-jaga, Putin menginstruksikan militer Rusia untuk tetap waspada dan siap untuk menanggapi setiap pelanggaran atau provokasi.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjawab pernyataan itu beberapa jam kemudian, dengan mengatakan pasukan Ukraina akan bertindak secara timbal balik, seperti diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: Zelensky Nilai Putin Caper soal Gencatan Senjata Paskah, Sebut Rusia Masih Serang Ukraina

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved