Paus Fransiskus Wafat
Paus Fransiskus Wafat: Ucapan Duka Cita Mengalir dari Para Pemimpin Dunia
Ucapan belasungkawa yang mengalir dari berbagai pemimpin dunia mencerminkan betapa besarnya pengaruh Paus Fransiskus, baik bagi Gereja Katolik maupun
TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (21/4/2025) Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, meninggal dunia di usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia ganda selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli di Roma.
Pengumuman ini disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell di saluran TV Vatikan, yang mengungkapkan dengan kesedihan mendalam.
"Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa."
Paus Fransiskus meninggalkan rumah sakit pada bulan Maret setelah menjalani perawatan intensif.
Tampil pertama kali di depan publik setelah lima minggu, Paus yang sudah lemah dan ringkih melambaikan tangan kepada kerumunan dari balkon rumah sakit sebelum melanjutkan perjalanan berdoa di gereja setempat.
Ucapan Belasungkawa dari Pemimpin Dunia
Setelah kabar duka ini, ucapan belasungkawa datang dari seluruh dunia.
Presiden Iran, yang merupakan negara dengan mayoritas Muslim, menyampaikan belasungkawa kepada umat Kristen global.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, menyampaikan, "Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua umat Kristen di seluruh dunia."
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang selalu berpihak pada mereka yang paling rentan.
"Paus Fransiskus selalu menunjukkan kepedulian terhadap yang paling rapuh dan melakukannya dengan rendah hati," kata Macron.
Baca juga: Setelah Paus Fransiskus Wafat, Beginilah Proses Pemilihan Paus Baru di Vatikan
Di Israel, Presiden Isaac Herzog memuji Paus Fransiskus sebagai pria yang beriman dan memiliki belas kasih tak terbatas.
"Ia mendedikasikan hidupnya untuk mengangkat derajat kaum miskin dan menyerukan perdamaian di dunia yang sedang dilanda masalah," ujarnya.
Dari Belanda, Perdana Menteri Dick Schoof mengatakan Paus Fransiskus akan dikenang sebagai seorang pemimpin yang selalu mengangkat isu-isu penting dengan tindakan belas kasih.
"Kami mengenangnya dengan penuh rasa hormat," kata Schoof.
Pemimpin Jerman, Friedrich Merz, menambahkan bahwa Paus Fransiskus akan dikenang karena komitmennya yang tak kenal lelah terhadap anggota masyarakat yang paling lemah.
Penghormatan dari Komunitas Internasional
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyampaikan perasaan kesedihan yang mendalam atas kepergian Paus.
Ia mengenang persahabatan dan ajaran Paus yang tak pernah berhenti, bahkan di saat-saat sulit dan penuh penderitaan.
"Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Bapa Suci dengan hati yang penuh kesedihan," kata Meloni, seperti yang dilansir Reuters.
Di Eropa, Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen juga mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam.
Metsola menyebut Paus Fransiskus sebagai "Paus Rakyat" yang dikenang karena cintanya pada kehidupan, perdamaian, dan keadilan sosial.
"Dia menginspirasi jutaan orang, jauh melampaui Gereja Katolik, dengan kerendahan hati dan cintanya yang begitu murni bagi mereka yang kurang beruntung," tulis Von der Leyen.
Reaksi dari Gaza dan Palestina
Baca juga: Selamat Jalan Paus Fransiskus: Pemimpin Gereja yang Menginspirasi Dunia
Bagi warga Palestina, terutama di Gaza, kepergian Paus Fransiskus dirasakan sangat mendalam.
Paus dikenal sebagai salah satu pemimpin paling vokal yang selalu mengecam perang di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.
Komunitas Kristen di Gaza mengenang Paus sebagai pemimpin yang selalu mendengarkan mereka dan mendukung mereka dalam situasi yang sulit.
Paus Fransiskus juga meninggalkan kesan mendalam di kalangan pejabat Katolik dan non-Katolik.
Wakil Presiden AS JD Vance mengenang pertemuannya dengan Paus pada Minggu Paskah dan menyebut pengalaman tersebut sebagai suatu kehormatan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.