Paus Fransiskus Wafat
Paus Fransiskus Secara Pribadi Telah Berpesan Agar Pemakamannya Tidak Dipenuhi Kemegahan Duniawi
Paus Fransiskus menyetujui edisi kedua dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, buku liturgi resmi untuk tata cara pemakaman seorang Paus
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin Paskah, 21 April 2025 pukul 07.35 waktu setempat, dalam usia 88 tahun.
Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, setelah berjuang melawan komplikasi pernapasan selama beberapa bulan terakhir.
Dikutip dari Vatikannews.com, kabar duka disampaikan secara resmi oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik.
Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan kaum miskin.
Namun, wafatnya Paus Fransiskus juga menjadi momen bersejarah lain dalam tradisi Gereja Katolik.
Baca juga: Paus Fransiskus Wafat, Cinta untuk Maradona, Messi dan Ronaldo di Dunia Sepak Bola
Sebab, untuk pertama kalinya, liturgi pemakaman baru bagi Paus Roma akan diterapkan yakni sebuah warisan spiritual yang disiapkan sendiri oleh almarhum sebelum wafat.
Liturgi Pemakaman Paus Diperbarui
Pada April 2024, Paus Fransiskus menyetujui edisi kedua dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, buku liturgi resmi untuk tata cara pemakaman seorang Paus.
Edisi baru ini membawa sejumlah pembaruan signifikan yang mencerminkan semangat kerendahan hati dan penyederhanaan, sejalan dengan visi pastoral Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah penegasan bahwa pemakaman seorang Paus bukanlah seremoni untuk seorang kepala negara, melainkan perayaan iman atas wafatnya seorang murid Kristus.
Menurut Uskup Agung Diego Ravelli, Pemandu Upacara Apostolik, Paus Fransiskus secara pribadi meminta agar pemakamannya tidak dipenuhi dengan kemegahan duniawi.
“Ritus yang diperbarui ini berusaha menekankan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang murid Kristus, bukan pemakaman orang yang berkuasa di dunia ini,” ujar Uskup Ravelli.
Salah satu ketentuan baru dalam liturgi tersebut adalah penetapan wafat Paus dilakukan di kapel, bukan di ruangan tempat beliau meninggal.
Setelah itu, jenazah langsung dimasukkan ke dalam peti jenazah, tanpa prosesi duniawi tambahan.
Liturgi ini juga memberikan panduan baru dalam prosesi penguburan, doa umat, serta bacaan-bacaan liturgis yang lebih menekankan kebangkitan Kristus sebagai harapan umat beriman.
Paus Fransiskus dikenal luas atas komitmennya pada Gereja yang rendah hati, dekat dengan kaum miskin dan tertindas.
Dalam berbagai kesempatan, ia kerap menyatakan keinginannya agar Gereja menjauhi kemewahan dan lebih berpihak pada kasih dan keadilan sosial.
Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Agostino Gemelli sejak 14 Februari 2025 akibat bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia bilateral.
Setelah dirawat selama 38 hari, beliau kembali ke Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihan.
Namun, kondisi kesehatannya terus menurun. Paus diketahui memiliki riwayat masalah paru-paru sejak usia muda, termasuk pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru di Argentina pada 1957.
Warisan Spiritualitas Paus Fransiskus
Sepanjang masa kepemimpinannya sejak 2013, Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh pembaharu yang menekankan nilai belas kasih, keadilan sosial, dan dialog lintas agama.
Ia menjadi simbol harapan bagi banyak umat, terutama mereka yang terpinggirkan.
Kini, dengan diterapkannya liturgi pemakaman baru yang sarat makna spiritual, dunia menyaksikan bahwa bahkan di akhir hidupnya, Paus Fransiskus tetap mengajarkan pentingnya kesederhanaan, pengharapan, dan iman akan kebangkitan. (Vatikan News)
Paus Fransiskus Wafat
Jokowi Ceritakan Momen Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Indonesia dapat Tempat Terhormat |
---|
Uskup Katolik New York Kecam Foto AI Donald Trump Sebagai Paus: Jangan Hina Kami |
---|
Trump Dikecam Umat Katolik Usai Unggah Foto Kepausan Hasil AI |
---|
Foto AI 'Paus Trump' Tuai Kritikan, Presiden AS Dinilai Tak Hargai Umat Katolik yang Berduka |
---|
Cerobong Konklaf Sudah Dipasang di Kapel Sistine: Siapa Penerus Paus Fransiskus? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.