Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Myanmar

Masalah Gempa Belum Terselesaikan, Junta Myanmar Perpanjang Gencatan Senjata

Sebelumnya pascagempa Maret, junta Myanmar mengumumkan gencatan senjata selama 20 hari pada 2 April, menyusul langkah serupa dari NUG. 

Penulis: Bobby W
Editor: Nuryanti
HO/Emergency Medical Team (EMT) Indonesia
GEMPA MYANMAR - Emergency Medical Team (EMT) Indonesia melayani pasien terdampak gempa di pos kesehatan di lingkungan Rumah Sakit 50 Oattara Thiri Township, Naypyitaw, Myanmar pada Rabu (9/4/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan selama sepekan bertugas EMT Indonesia telah berhasil mengobati sedikitnya 1.112 warga Myanmar. pada Jumat (18/4/2025) Junta Myanmar mengkonfirmasi langkah mereka untuk memperpanjang masa gencatan senjata dari apa yang mereka umumkan sebelumnya. 

Namun, menurut PBB dan kelompok lain, junta tetap melanjutkan operasi militer, termasuk serangan udara, di beberapa wilayah.

Anwar Ibrahim Diminta Hati-hati Tangani Myanmar

Momen Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim diberitahu Prabowo Subianto dirinya jadi pemimpin negara pertama yang memberikannya ucapan selamat pasca pengumuman hasil Pilpres 2024 oleh KPU, Rabu (20/3/2024) malam.
ANWAR IBRAHIM - Momen Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim diberitahu Prabowo Subianto dirinya jadi pemimpin negara pertama yang memberikannya ucapan selamat pasca pengumuman hasil Pilpres 2024 oleh KPU, Rabu (20/3/2024) malam. (X/anwaribrahim)


Analis politik Fuadi Pitsuwan dari Universitas Thammasat ikut buka suara terkait langkah Anwar Ibrahim dalam menjembatani pihak-pihak yang berkonflik di Myanmar.

Fuadi menyarankan agar Anwar memperluas dialog dengan empat kelompok bersenjata etnis tertua di Myanmar, yang mengontrol wilayah perbatasan.

"Mereka adalah pemangku kepentingan kritis dalam proses perdamaian yang layak," katanya.

Anwar sebelumnya menegaskan ASEAN tetap fokus pada implementasi rencana perdamaian.

"Kami akan terus melibatkan semua pihak demi perdamaian, rekonsiliasi, dan kesejahteraan rakyat Myanmar," tulisnya dalam unggahan Facebook usai pertemuan di Thailand.

Sementara itu, juru bicara Karen National Union (KNU), Saw Taw Nee, mendesak ASEAN untuk mengubah pendekatan dan mengakui peran kelompok etnis.

"Pemimpin ASEAN harus memberikan pengakuan kepada kami," katanya.

GEMPA MYANMAR - Polri mengirimkan tim medis sebagai bagian dari Task Force Crisis Center–Emergency Medical Team (TCK–EMT) Indonesia untuk membantu korban gempa di Myanmar, Sabtu (12/4/2025). Personel Dokkes Polri ini telah memberikan pelayanan kesehatan kepada lebih dari 1.100 warga di wilayah Naypyitaw
GEMPA MYANMAR - Polri mengirimkan tim medis sebagai bagian dari Task Force Crisis Center–Emergency Medical Team (TCK–EMT) Indonesia untuk membantu korban gempa di Myanmar, Sabtu (12/4/2025). Personel Dokkes Polri ini telah memberikan pelayanan kesehatan kepada lebih dari 1.100 warga di wilayah Naypyitaw (HO/Polri)

Di tengah upaya dialog ini, junta berencana menggelar pemilu Desember mendatang, yang dikritik sebagai upaya legitimasi kekuasaan melalui boneka.

Anwar Ibrahim ;dalam pesan yang disampaikannya langsung kepada junta; juga menekankan pentingnya pemilu yang inklusif, bebas, dan adil.

Namun demikian, analis Thitinan Pongsudhirak dari Universitas Chulalongkorn memperingatkan bahwa Ibrahim harus mewaspadai tipu daya pihak Junta bila mereka mengklaim bisa menjalankan pemilu yang transparan.

"Min Aung Hlaing telah membuktikan bahwa dia tidak bisa dipercaya. ASEAN di bawah Anwar harus berhati-hati agar tidak terjebak."

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved