Konflik Iran Vs Israel
Pemimpin Oposisi Israel Sebut Zionis Harus Serang Fasilitas Nuklir Iran: Saatnya Ubah Timur Tengah
Benny Gantz, yang memimpin partai Persatuan Nasional Israel, mengatakan Israel harus dan dapat menyerang fasilitas nuklir Iran.
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin oposisi Israel, Benny Gantz, mengatakan Israel harus menyerang Iran untuk mencegahnya mencapai kemampuan nuklir.
Permintaan ini disampaikan setelah muncul laporan pada Rabu (16/4/2025), Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memblokir rencana serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran untuk melanjutkan negosiasi yang sedang berlangsung antara AS dan Iran.
Benny Gantz, yang memimpin partai Persatuan Nasional Israel, mengatakan Israel "harus dan dapat menyerang Iran."
"Rezim Iran ahli dalam mengulur waktu," katanya, Kamis (17/4/2025), dikutip dari Al Arabiya.
"Negara Israel harus, dan dapat menghilangkan prospek kemampuan nuklir Iran."
"Berkoordinasi erat dengan sekutu besar kita, Amerika Serikat, sekarang saatnya mengubah Timur Tengah," terang Benny Gantz.
Sebelumnya, tepat sebelum perundingan pertama Iran dengan AS di Oman, Trump mengatakan Israel akan menjadi "pemimpin" serangan militer potensial terhadap Iran jika negara itu gagal menghentikan program senjata nuklirnya.
"Jika itu memerlukan militer, kami akan menggunakan militer," Associated Press melaporkan pernyataan Trump.
"Israel jelas akan sangat terlibat dalam hal itu. Mereka akan menjadi pemimpinnya. Namun, tidak ada yang memimpin kami, tetapi kami melakukan apa yang ingin kami lakukan," jelasnya.
Putaran kedua pembicaraan yang dimediasi oleh Oman dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini di Roma.
Para pejabat AS belum berkomentar secara terbuka di mana pembicaraan akan diadakan.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Iran: Pengayaan Uranium Tidak Bisa Dinegosiasikan dalam Perundingan AS
Perundingan Nuklir Iran-AS
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengirim menteri luar negerinya ke Rusia pada hari Kamis dengan sepucuk surat untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan dari Moskow menjelang putaran kedua perundingan nuklir dengan AS.
Donald Trump telah berulang kali mengancam Iran dengan pemboman dan memperluas tarif ke negara ketiga yang membeli minyaknya, jika Teheran tidak mencapai kesepakatan dengan Washington atas program nuklirnya yang disengketakan.
Amerika Serikat telah mengerahkan pesawat tempur tambahan ke wilayah tersebut.
Dilansir Arab News, AS dan Iran mengadakan pembicaraan di Oman akhir pekan lalu yang digambarkan oleh kedua belah pihak sebagai hal yang positif dan konstruktif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.