Konflik Rusia Vs Ukraina
Moskow Mainkan Taktik Destabilisasi, Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia Tanpa Batas Waktu
Mendorong lonjakan pencari suaka jadi cara Rusia memberikan tekanan dan memengaruhi keamanan serta stabilitas sosial Finlandia dan Uni Eropa
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Moskow Mainkan Taktik Destabilisasi, Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia Tanpa Batas Waktu
TRIBUNNEWS.COM - Finlandia dilaporkan akan menutup perbatasan daratnya dengan Rusia tanpa batas waktu.
Alasan penutupan itu didasarkan atas makin besarnya kekhawatiran soal potensi lonjakan pencari suaka yang diduga disponsori oleh Moskow.
Hal ini dinyatakan pemerintah Finlandia pada pengumumannya, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Denmark Mau Kirim Pasukan ke Ukraina, NATO Mulai Terang-terangan Tantang Rusia?
Negara Nordik itu sebelumnya telah menutup perbatasan timurnya sepanjang 1.340 kilometer (830 mil) pada Desember 2023 di tengah meningkatnya jumlah pencari suaka dari Timur Tengah dan Afrika.
"Pihak berwenang Finlandia menuduh Kremlin mendorong para pencari suaka untuk melintasi perbatasan bersama mereka dalam taktik destabilisasi — sebuah "serangan hibrida" yang dilihat Helsinki sebagai pembalasan Moskow karena Finlandia memilih bergabung dengan NATO," tulis laporan TMT, dikutip Kamis (17/4/2025).
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Rabu, pemerintah Finlandia mengatakan perbatasan akan tetap ditutup "sampai pemberitahuan lebih lanjut."
Permohonan suaka akan tetap diterima di perbatasan udara dan laut Finlandia, tetapi tidak di sepanjang perbatasan darat dengan Rusia.
“Migrasi terinstrumentalisasi adalah salah satu cara Rusia dapat memberikan tekanan dan memengaruhi keamanan serta stabilitas sosial Finlandia dan Uni Eropa ,” kata pernyataan pemerintah Finlandia.
“Berdasarkan informasi yang tersedia bagi otoritas Finlandia, risiko migrasi terinstrumentalisasi akan berlanjut dan meluas seperti yang terlihat sebelumnya masih mungkin terjadi,” kata pernyataan itu.

Diancam Karena Gabung NATO
Pihak berwenang Finlandia menambahkan, penutupan perbatasan dengan Rusia akan ditinjau secara berkala, dan pembatasan dapat dicabut atau direvisi jika ancaman terhadap keamanan nasional atau ketertiban umum mereda.
“Jika fenomena ini terus berlanjut, maka akan menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional dan ketertiban umum Finlandia,” demikian pernyataan pemerintah Finlandia.
Tahun lalu, Finlandia mengadopsi "undang-undang deportasi" kontroversial yang memungkinkan penjaga perbatasan menolak masuknya pencari suaka yang menyeberang dari Rusia.
Undang-undang tersebut, yang akan diberlakukan atas kebijakan pemerintah, telah menuai kritik dari para pembela hak asasi manusia yang mengatakan bahwa undang-undang tersebut dapat melanggar kewajiban hukum internasional Finlandia.
Finlandia menjadi anggota NATO pada bulan April 2023, meninggalkan ketidakberpihakan militer selama beberapa dekade dan menuai kecaman dari Moskow, yang memperingatkan akan adanya “tindakan balasan.”
(oln/tmt/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.