Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Tanggapi Tarif Trump, Ahli Strategi Partai Republik Samakan Pendekatan Presiden AS dengan Matador
Douglas Heye menyamakan pendekatan Donald Trump dengan matador, yang dengan cekatan mengalihkan perhatian dan mengendalikan narasi.
Taiwan, yang akan menghadapi tarif sebesar 32 persen untuk ekspor ke AS, menyebut langkah tersebut "sangat tidak masuk akal".
Pejabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan perang dagang global "telah menjadi kenyataan" dan pemerintahnya akan mencari cara untuk "mengatasi krisis perdagangan" setelah negara Asia Timur itu dikenakan tarif sebesar 25 persen.
Jepang mengatakan tarif sebesar 24 persen tersebut "sangat disesalkan" dan dapat melanggar Organisasi Perdagangan Dunia serta perjanjian AS-Jepang, sementara Thailand mengatakan akan menegosiasikan tarif sebesar 36 persen.
Baca juga: Pemerintah Negosiasi Tarif Trump, Airlangga: Ada Perusahaan Indonesia akan Investasi di Amerika
Perdana Menteri Vietnam Ông Phạm Minh Chính mengatakan dia sedang membentuk satuan tugas untuk menangani tarif AS.
Pejabat ekonomi di Israel, yang telah membatalkan semua tarif impor Amerika sebelum pengumuman tersebut, dikatakan berada dalam "kejutan total" atas tarif sebesar 17 persen tersebut, media lokal melaporkan.
Pejabat Gedung Putih mengatakan pungutan tersebut merupakan tindakan balasan terhadap negara-negara seperti Tiongkok, yang menurutnya mengenakan tarif lebih tinggi pada barang-barang AS, memberlakukan hambatan "non-tarif" pada perdagangan AS, atau bertindak dengan cara lain yang menurut pemerintah dapat merusak tujuan ekonomi Amerika.
Para pemimpin negara yang dikenai tarif dasar 10 persen juga bereaksi terhadap tindakan Trump, dengan Anthony Albanese dari Australia mengatakan warga Amerika akan membayar harga terbesar untuk apa yang disebutnya "tarif yang tidak dapat dibenarkan".
Pemerintahnya tidak akan memaksakan tindakan balasan, katanya, seraya menambahkan:
"Kami tidak akan bergabung dalam perlombaan menuju ke titik terendah yang berujung pada harga yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat".
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.