Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Xi Jinping Mulai Kunjungi 3 Negara ASEAN Terdampak Tarif AS, Perkuat Hubungan Ekonomi Regional
Presiden China, Xi Jinping memulai lawatannya ke 3 negara Asia Tenggara yang terdampak tarif Donald Trump pada Senin (14/4/2025).
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Suci BangunDS
Dalam unggahan di Truth Social, ia menegaskan bahwa tidak ada 'pengecualian' terhadap tarif.
Ia menegaskan, barang-barang seperti telepon pintar dan komputer hanya dipindahkan ke kelompok tarif lain yang tetap memberlakukan bea masuk tinggi.
Trump juga mengumumkan rencana penyelidikan terhadap sektor semikonduktor dan rantai pasok elektronik atas nama keamanan nasional.
Presiden AS ini mengisyaratkan pemberlakuan tarif tambahan atas barang-barang teknologi tinggi Tiongkok dalam dua bulan ke depan.
Menteri Perdagangan Trump, Howard Lutnick, menegaskan bahwa produk-produk seperti telepon pintar, komputer, dan semikonduktor akan dikenakan tarif baru di luar skema tarif timbal balik yang sudah ada.
Ketegangan ini menunjukkan semakin mendalamnya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Sebelumnya, Xi menunjukkan sikap tegas dan penuh keyakinan bahwa negaranya siap menghadapi tekanan ekonomi dari Washington.
Ia menegaskan, China tidak takut terhadap konflik perdagangan yang terus berkembang dengan Amerika Serikat.
Tak hanya itu, menurut Xi, perang dagang ini tidak akan menghasilkan pemenang.
“Tidak ada pemenang dalam perang dagang, dan melawan dunia hanya akan menyebabkan isolasi diri,” ujar Xi dalam pernyataan yang bernada menantang namun tetap diplomatis, dikutip dari Indpendent.co.uk.
Dengan nada jelas dan penuh tekad, pernyataan Xi menjadi sinyal kuat bahwa Beijing tidak akan mundur dari tekanan eksternal dan siap mempertahankan posisinya dalam percaturan ekonomi global.
Sebagai informasi, pada awal bulan ini, Trump mengenakan tarif baru sebesar 34 pesen terhadap China.
Sehingga total tarif impor China sebesar 54 persen.
Tak terima dengan keputusan Trump, China kemudian memberikan tarif balasan.
Beijing membalas dengan mengenakan tarif sebesar 34 persen terhadap barang-barang Amerika, dikutip dari independent.co.uk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.