Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Xi Jinping Mulai Kunjungi 3 Negara ASEAN Terdampak Tarif AS, Perkuat Hubungan Ekonomi Regional
Presiden China, Xi Jinping memulai lawatannya ke 3 negara Asia Tenggara yang terdampak tarif Donald Trump pada Senin (14/4/2025).
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden China, Xi Jinping, memulai lawatannya ke tiga negara Asia Tenggara yang terdampak tarif Donald Trump pada Senin (14/4/2025).
Ia memulai dengan mengunjungi Vietnam sebagai tujuan pertama dalam rangkaian kunjungan ke tiga negara, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja.
Kunjungan ini menjadi upaya Beijing memperkuat hubungan ekonomi regional di tengah meningkatnya tensi dagang dengan Amerika Serikat yang dipimpin Presiden Donald Trump.
Langkah Xi ini, dipandang sebagai strategi untuk menampilkan Tiongkok sebagai mitra dagang stabil dan dapat diandalkan, berbeda dengan pendekatan Washington yang dinilai penuh ketidakpastian, dikutip dari semafor.com.
Terutama setelah penerapan dan penangguhan tarif impor terhadap negara-negara Asia Tenggara.
Tarif yang dijatuhkan AS telah mengguncang kawasan yang sangat bergantung pada ekspor, menciptakan keresahan di pasar global.
Vietnam dan Kamboja menjadi dua negara yang paling terdampak oleh kebijakan tarif AS.
Vietnam, sebagai pusat manufaktur regional, dan Kamboja, yang mengandalkan ekspor sektor garmen dan alas kaki, menghadapi beban tarif masing-masing sebesar 46 persen dan 49 persen, dikutip dari The Guardian.
Kunjungan Xi Jinping ke negara-negara ini membawa harapan akan adanya penguatan kerja sama ekonomi dan investasi.
Diperkirakan, Tiongkok akan menandatangani serangkaian kesepakatan ekonomi dengan Vietnam, termasuk rencana kerja sama pengembangan jaringan kereta api dan investasi strategis lainnya.
Ini menjadi sinyal bahwa Beijing tengah memperluas pengaruhnya di kawasan yang sebelumnya menjadi medan persaingan dominasi ekonomi antara AS dan Tiongkok.
Seiring dengan perjalanan Xi, Tiongkok juga mendesak AS untuk membatalkan seluruh tarif yang dikenakan terhadap produk-produk Tiongkok, kecuali barang elektronik konsumen dan peralatan semikonduktor.
Baca juga: China Kena Prank Kebijakan Tarif Trump, Barang Elektronik Tidak Jadi Masuk Pengecualian
Kami mendesak AS untuk mengambil langkah besar memperbaiki kesalahannya, sepenuhnya membatalkan praktik tarif timbal balik, dan kembali ke jalan yang benar yaitu saling menghormati,” tegas juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok.
Sebagai balasan atas tarif AS, Beijing menerapkan tarif sebesar 125 persen pada barang-barang asal Amerika.
Sementara itu, Presiden Trump tetap pada posisinya dengan menolak memberikan pengecualian tarif secara luas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.