Minggu, 5 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Ralat Aturan, Trump Tegaskan Tarifnya untuk China tak Berlaku bagi Produk Komputer dan Smartphone

Administrasi Trump mengumumkan bahwa kebijakan tersebut tak berlaku bagi turunan produk yang berkaitan dengan perangkat elektronik seperti laptop

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025). Trump sepertinya mulai melunak atas kebijakan keras yang diberikannya kepada China pada hari Sabtu waktu setempat (12/4/2025) setelah mengumumkan ralat terkait kebijakan terkait kenaikan tarif untuk China secara mendadak. 

Gejolak ini juga menghantam saham Tujuh Perusahaan Besar teknologi asal AS.

Adapun tujuh perusahaan yang dimaksud adalah Apple, Microsoft, Nvidia, Amazon, Tesla, Alphabet (induk Google), dan Meta Platforms (induk Facebook).

Pada awal April, kapitalisasi pasar gabungan mereka turun $2,1 triliun (14 persen) dari 2 April ketika Trump mengumumkan tarif luas untuk banyak negara.

Kerugian tersebut mulai berkurang pada Rabu lalu setelah Trump menunda tarif untuk negara selain Tiongkok, sehingga penurunan nilai "Tujuh Besar" menyusut menjadi $644 miliar (4 persen) dari 2 April.

Kini, pasar saham AS diprediksi akan mengalami reli teknologi pada Senin mendatang, dipimpin oleh Apple karena iPhone buatan Tiongkok tetap menjadi sumber pendapatan terbesar perusahaan.

PERANG DAGANG - Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China dengan uang dolar di atasnya, diambil dari Pexels pada 11 April 2025. Amerika Serikat dan China saling menerapkan tarif tinggi terhadap barang-barang yang masuk ke negaranya.
PERANG DAGANG - Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China dengan uang dolar di atasnya, diambil dari Pexels pada 11 April 2025. Amerika Serikat dan China saling menerapkan tarif tinggi terhadap barang-barang yang masuk ke negaranya. (Pexels)

Pengecualian ini juga meredakan kekhawatiran konsumen bahwa tarif terhadap Tiongkok akan menyebabkan kenaikan harga signifikan pada perangkat esensial seperti smartphone.

Dalam pernyataan Sabtu, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt tidak secara spesifik membahas pengecualian tersebut, tetapi menegaskan pemerintah tetap mendorong perusahaan teknologi memindahkan produksi ke AS.

"Presiden Trump menegaskan AS tidak boleh bergantung pada Tiongkok untuk memproduksi teknologi kritis seperti semikonduktor, chip, smartphone , dan laptop," kata Leavitt. Ia menambahkan bahwa pemerintah telah mengamankan investasi dari Apple, TSMC, dan Nvidia, yang "bergegas memindahkan produksi ke AS secepat mungkin"

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved