Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Ralat Aturan, Trump Tegaskan Tarifnya untuk China tak Berlaku bagi Produk Komputer dan Smartphone
Administrasi Trump mengumumkan bahwa kebijakan tersebut tak berlaku bagi turunan produk yang berkaitan dengan perangkat elektronik seperti laptop
Gejolak ini juga menghantam saham Tujuh Perusahaan Besar teknologi asal AS.
Adapun tujuh perusahaan yang dimaksud adalah Apple, Microsoft, Nvidia, Amazon, Tesla, Alphabet (induk Google), dan Meta Platforms (induk Facebook).
Pada awal April, kapitalisasi pasar gabungan mereka turun $2,1 triliun (14 persen) dari 2 April ketika Trump mengumumkan tarif luas untuk banyak negara.
Kerugian tersebut mulai berkurang pada Rabu lalu setelah Trump menunda tarif untuk negara selain Tiongkok, sehingga penurunan nilai "Tujuh Besar" menyusut menjadi $644 miliar (4 persen) dari 2 April.
Kini, pasar saham AS diprediksi akan mengalami reli teknologi pada Senin mendatang, dipimpin oleh Apple karena iPhone buatan Tiongkok tetap menjadi sumber pendapatan terbesar perusahaan.

Pengecualian ini juga meredakan kekhawatiran konsumen bahwa tarif terhadap Tiongkok akan menyebabkan kenaikan harga signifikan pada perangkat esensial seperti smartphone.
Dalam pernyataan Sabtu, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt tidak secara spesifik membahas pengecualian tersebut, tetapi menegaskan pemerintah tetap mendorong perusahaan teknologi memindahkan produksi ke AS.
"Presiden Trump menegaskan AS tidak boleh bergantung pada Tiongkok untuk memproduksi teknologi kritis seperti semikonduktor, chip, smartphone , dan laptop," kata Leavitt. Ia menambahkan bahwa pemerintah telah mengamankan investasi dari Apple, TSMC, dan Nvidia, yang "bergegas memindahkan produksi ke AS secepat mungkin"
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.