Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Perang Tarif Memanas, Australia Tolak Usulan China untuk Lawan Tarif AS dan Perkuat Hubungan Global
Australia dengan tegas menolak usulan China untuk bekerja sama guna melawan tarif AS.
TRIBUNNEWS.COM - Australia dengan tegas menolak usulan China untuk bekerja sama guna melawan tarif AS.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Richard Marles kepada Sky News hari Kamis (10/4/2025).
Marles menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin bekerja sama dengan China soal apa pun.
"Kami tidak akan bergandengan tangan dengan Tiongkok dalam hal persaingan apa pun yang tengah berlangsung di dunia," kata Marles, dikutip dari Deccan Herald.
Menurutnya, saat ini Australia akan terus mendiversifikasi perdagangannya dengan global.
"Kami tidak melakukan hal itu. Apa yang kami lakukan adalah mengejar kepentingan nasional Australia dan mendiversifikasi perdagangan kami di seluruh dunia," tegasnya.
Ia mengatakan Australia akan membangun ketahanan ekonominya dengan memperkuat hubungan perdagangan dengan Uni Eropa, Indonesia, India, Inggris, dan Timur Tengah.
Sebelumnya, Duta Besar Tiongkok untuk Australia Xiao Qian mengatakan Beijing dan Canberra harus mempertahankan hubungan perdagangan mereka yang 'terbuka dan kooperatif' di tengah ketidakpastian AS.
“Dalam situasi seperti ini, Tiongkok siap bekerja sama dengan Australia dan komunitas internasional untuk bersama-sama menanggapi perubahan dunia,” kata Xiao, dikutip dari Sky News.
Namun hal tersebut dibantah oleh Marles.
Meski begitu, Marles mengatakan menggarisbawahi Australia akan melakukan apa pun yang dapat dilakukannya untuk mencegah dumping.
Ia khawatir jika China akan menjual produknya di Australia dengan harga lebih murah dibandingkan di pasar domestiknya akibat kesulitan menjual ke AS akibat tarif tersebut.
"Yah, kami akan memastikan hal itu tidak terjadi dalam konteks ekonomi kami dan itulah sebabnya kami akan memperkuat rezim kami untuk memastikan kami memiliki semua perlindungan yang diperlukan," katanya.
Baca juga: China Siapkan Senjata Ini untuk Balas Trump, Berupa Tarif 84 Persen Barang AS yang Masuk ke China
Marles kemudian menekankan bahwa itu akan menjadi fokus Australia saat ini.
"Itu adalah langkah yang sangat penting untuk diambil pada saat ini dan itulah sebabnya hal itu menjadi fokus dalam tanggapan yang diberikan Perdana Menteri seminggu yang lalu," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.