Terobosan Medis di Inggris: Bayi Pertama Lahir dari Rahim Transplantasi setelah 25 Tahun Penelitian
Seorang bayi lahir dari ibu yang menerima transplantasi rahim, menandai pencapaian medis bersejarah setelah 25 tahun penelitian pada 27 Februari 2025
Ia mengaku tidak menyesal kehilangan rahimnya karena tahu manfaat besar yang dirasakan adiknya.
Prof. Richard Smith dari Imperial College London, yang memimpin penelitian selama dua dekade lebih, menyebut kelahiran ini sebagai “puncak kerja keras dan ketekunan” tim medis.
“Banyak air mata tertumpah. Ini sungguh luar biasa,” katanya kepada PA Media.
Transplantasi rahim pertama yang berhasil dilakukan di dunia terjadi di Swedia pada 2014.
Sejak itu, lebih dari 135 transplantasi telah dilakukan di 12 negara, menghasilkan sekitar 65 kelahiran.
Di Inggris, tim medis telah melakukan tiga transplantasi tambahan menggunakan rahim dari donor yang sudah meninggal.
Uji klinis yang dikelola Womb Transplant UK mengantongi izin untuk melakukan 15 prosedur, dengan biaya sekitar £30.000 per transplantasi.
Saat ini, lembaga tersebut hanya memiliki dana untuk dua prosedur lagi dan berharap bisa mendapat dukungan dari NHS.
Grace kini mengonsumsi obat imunosupresan untuk mencegah penolakan tubuh terhadap rahim.
Rencananya, rahim itu akan diangkat setelah kelahiran anak kedua untuk menghindari penggunaan obat jangka panjang.
Pasangan ini berharap segera mencoba kehamilan kedua jika kondisi medis memungkinkan.
“Saat pertama kali menggendong Amy, rasanya seperti mimpi,” ujar Angus.
Suasana kelahiran pun penuh haru dan kebahagiaan.
Baca juga: Setelah 10 Tahun, Pertama Kali di Dunia Transplantasi Sel Retina Mata akan Menggunakan Sel iPS
“Semua orang di ruangan itu hadir karena cinta—baik terhadap sains maupun terhadap keluarga kami,” tambahnya.
Lebih dari 10 perempuan di Inggris kini tengah menjalani persiapan transplantasi rahim dan ratusan lainnya telah menyatakan minat mengikuti program ini.
Grace menutup kisahnya dengan pernyataan menyentuh tentang kakaknya.
“Ini adalah hadiah terbesar yang bisa diberikan oleh seorang saudara perempuan.”
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.