Rodrigo Duterte Ditangkap
Penangkapan Rodrigo Duterte Guncang Dunia, ICC Kirim Sinyal Keras untuk Putin dan Netanyahu
Surat perintah penahanan terhadap Duterte dikeluarkan secara rahasia dan langsung dieksekusi dalam hitungan jam. Nasib Netanyahu dan Putin disorot.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nuryanti
Rusia bukan anggota ICC, sehingga kemungkinan Putin ditangkap sangat kecil — kecuali ia bepergian ke negara yang bersedia menjalankan surat perintah ICC.
“Putin telah dicap sebagai penjahat perang,” kata Sadat, meskipun kecil kemungkinan ia akan ditahan selama masih menjabat.
Sebaliknya, nasib Netanyahu bisa lebih rentan. Israel adalah negara demokrasi dengan sistem peralihan kekuasaan, seperti Filipina.
Netanyahu saat ini juga menghadapi kasus korupsi di dalam negeri dan tekanan politik yang kian besar.
Pada November 2024, ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan selama perang Israel-Hamas di Gaza.
Sebaliknya, ICC juga mengejar pemimpin Hamas atas kejahatan selama serangan 7 Oktober 2023.
Surat perintah tersebut dikecam luas oleh politisi Israel, yang menyebut tindakan ICC "anti-Yahudi".
AS dan negara-negara sekutu Israel turut mengecam langkah tersebut.
Ironisnya, Prancis yang sebelumnya mendukung surat perintah untuk Putin, menolak mendukung surat perintah terhadap Netanyahu — dengan alasan Israel bukan anggota ICC.
Langkah ini memunculkan tudingan standar ganda dalam penegakan hukum internasional.
“Negara tidak dapat mengklaim keberhasilan keadilan internasional jika mereka tidak berkomitmen menegakkan hukum secara setara,” kata James Joseph dari Jurist News.
Pengadilan Internasional memang memiliki tantangan besar.
Dari 60 surat perintah penangkapan sejak didirikan, hanya 11 orang yang pernah dihukum — semuanya dari Afrika.
Sebanyak 31 tersangka masih bebas.
ICC dituduh terlalu fokus pada Afrika.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.