Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Siaga Tinggi, Ancam Negara Tetangganya agar Tak Bantu Serangan AS, Trump Kirim B-2

Iran dilaporkan menyiagakan pasukannya untuk menghadapi kemungkinan serangan besar AS dalam waktu dekat.

IRGC/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
LATIHAN MILITER - Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami meninjau peralatan militer selama latihan militer pasukan darat IRGC di wilayah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. 

Pembicaraan bisa dimulai segera setelah AS mengeluarkan sinya-sinyal yang “nyata”.

Iran siap berperang

Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) Mayjen Hossein Salami mengatakan Iran siap menghadapi perang apa pun.

“Kita sama sekali tidak khawatir tentang perang. Kita tidak akan memulai perang, tetapi siap menghadapi perang apa pun,” kata Salami saat rapat dengan para pembesar IRGC hari Sabtu lalu dikutip dari Press TV.

“Kita bersiap menghadapi skenario operasi psikologi musuh atapun aksi militer musuh. Namun, kita tidak akan mundur selangkah pun dalam menghadapi musuh.”

Dia mengatakan musuh Iran memaksa Iran untuk memilih salah satu dari dua pilihan, yakni konfrontasi atau menerima syarat-syarat dari musuh.

Kemudian, dia menegaskan Iran sudah punya cara untuk mengatasi musuh-musuhnya. Kata dia, Iran punya peralatan untuk mengalahkan rezim Israel yang didukung oleh AS.

Baca juga: Sambut Jet-Jet AS, Unit Pertahanan Udara IRGC Iran Diizinkan Tembak-Sesuka Hati ke Penyusup

“Kita sudah mengumpulkan kekuatan dan bisa menjangkau serta menargetkan musuh, dan kita siap menunjukkan kemampuan kita yang sebenarnya,” katanya.

Salami lalu menyinggung serangan Iran yang ke Israel tahun lalu yang menurutnya sukses. Dua serangan yang dinamai Operasi Janji Sejati I dan II itu menjadi contoh kemampuan militer Iran.

Dua operasi itu dilakukan dengan ratusan rudal balistik dan drone atau pesawat tanpa awak. Salami mengklaim ada 581 rudal Iran yang sukses mendarat di wilayah Israel.

Para pejabat Iran mengklaim negaranya baru menggunakan sedikit kekuatannya dalam dua serangan besar itu.

Dalam kesempatan yang sama, Salami turut memuji kekuatan front perlawanan yang menurutnya makin kuat. Front itu belum menunjukkan semua kekuatannya.

AS kerahkan pesawat siluman B-2

AS di bawah kepemimpinan Trump mengerahkan banyak pesawat pengebom siluman B-2 di pangkalan militer di Pulau Diego Garcia, Samudra India di tengah ketegangan dengan Iran.

B-2 dibutuhkan AS karena pesawat itu disebut sebagai satu-satunya pesawat yang bisa membawa bom GBU-57. Bom tersebut adalah salah satu dari sejumlah bom yang bisa menghancurkan fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Fordow.

GBU-57 memiliki berat 12,3 ton dan dijuluki "Massive Ordnance Penetrator". Bom sebesar itu mampu menghancurkan fasilitas nuklir bahwa tanah.

Dikutip dari Associated Press, B-2 juga pernah digunakan untuk menyerang kelompok Houthi di Yaman yang dibekingi Iran.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved