Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Citra Satelit: Kapal Induk AS, USS Carl Vinson Mendekati Iran

Negosiasi nuklir Iran belum terlaksana, AS sudah mengirimkan kapal induk ke dekat Iran, apa yang akan terjadi?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Akun X resmi kapal induk Angkatan Laut AS USS Carl Vinson (CVN 70)/@CVN70
KETEGANGAN AS-IRAN - USS Carl Vinson saat berlayar bersama kapal Angkatan Laut Kerajaan Australia HMAS Warramunga selama operasi bilateral di Samudra Hindia, Desember 2021. Negosiasi nuklir Iran belum terlaksana, AS sudah mengirimkan kapal induk ke dekat Iran 

TRIBUNNEWS.COM – Citra satelit tanggal 5 April 2025 dari Copernicus Browser/European Space Agency menunjukkan bahwa kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson, telah memasuki Samudra Hindia melalui Selat Malaka.

USS Carl Vinson, yang sebelumnya ditempatkan di Pasifik Barat, kini dipindahkan ke Samudra Hindia untuk bergabung dengan USS Harry S. Truman di kawasan Timur Tengah.

Mengutip Newsweek, pengerahan kapal induk ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran dan kelompok Houthi di Yaman.

Dengan kehadiran dua kapal induk, AS kini memiliki kekuatan serangan yang signifikan di wilayah tersebut.

Gabungan pesawat pengebom siluman dari USS Carl Vinson, USS Harry S. Truman, dan pesawat B-2 yang ditempatkan di Diego Garcia secara drastis meningkatkan kemampuan AS untuk melakukan serangan udara dan peluncuran rudal, memperbesar kemungkinan aksi militer berskala luas.

Citra satelit dan data pelacakan maritim menunjukkan bahwa USS Carl Vinson beserta kelompok tempurnya—yang terdiri dari USS Princeton dan USS Sterett—telah melintasi Selat Malaka menuju Samudra Hindia.

Penempatan kembali Carl Vinson ini dilakukan ketika Presiden AS Donald Trump dikabarkan tengah mempertimbangkan negosiasi nuklir tidak langsung dengan Iran, sekaligus mempersiapkan opsi serangan militer.

Sementara itu, militer AS terus melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi.

Kelompok yang didukung Iran ini mulai menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak akhir 2023.

Houthi mengklaim aksi mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina setelah meletusnya perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, baru-baru ini memperingatkan bahwa Iran akan memberikan serangan balasan yang kuat terhadap setiap tindakan agresi dari AS.

Baca juga: Iran Siaga Tinggi, Ancam Negara Tetangganya agar Tak Bantu Serangan AS, Trump Kirim B-2

Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, menyatakan:

“Menteri Hegseth terus menegaskan bahwa jika Iran atau proksinya mengancam personel dan kepentingan Amerika di kawasan, Amerika Serikat akan mengambil tindakan tegas untuk membela rakyat kami.”

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menulis dalam sebuah unggahan di X:

“Keterlibatan diplomatik telah berhasil di masa lalu dan masih bisa berhasil. NAMUN, harus jelas bagi semua pihak bahwa—secara definisi—tidak ada yang namanya ‘opsi militer’, apalagi ‘solusi militer’.”

Negosiasi Nuklir Belum Dimulai

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan