Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1137: Kryvyi Rih Dihantam Rudal Rusia, 18 Tewas Termasuk 9 Anak-Anak

Serangan di kampung halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (5/4/2025) menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk sembilan anak-anak.

|
Dinas Darurat Ukraina
SERANGAN RUSIA - Rudal Rusia menghantam sebuah hotel di Kota Kryvyi Rih, Ukraina, pada hari Rabu malam, (5/3/2025). Serangan ini menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk sembilan anak-anak. 

Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya juga menyerukan tekanan lebih besar dari dunia internasional terhadap Moskow atas serangan yang merenggut nyawa anak-anak tersebut.

Menlu AS: Trump Tak Akan Terjebak dalam Negosiasi Tanpa Akhir dengan Rusia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menegaskan kalau Presiden Donald Trump tidak akan terjebak dalam negosiasi berkepanjangan dengan Rusia terkait perang di Ukraina.

“Kami sedang menguji untuk melihat apakah Rusia benar-benar tertarik pada perdamaian,” kata Rubio kepada wartawan di Brussels pada Jumat (5/4/2025) usai bertemu dengan para sekutu NATO, seperti dilaporkan oleh Pjotr Sauer dan dikutip dari The Guardian.

Rubio menyatakan bahwa Washington akan menilai keseriusan Moskow bukan dari kata-kata, melainkan dari tindakan nyata di lapangan.

“Tindakan mereka—bukan kata-kata mereka—akan menentukan apakah mereka serius atau tidak, dan kami berniat untuk mengetahuinya lebih cepat daripada lambat,” ujarnya.

Ia juga memberikan pernyataan yang dianggap lebih simpatik terhadap Ukraina.

Rubio menyebut Kyiv telah menunjukkan niat baik dengan bersedia mempertimbangkan solusi damai, termasuk gencatan senjata secara penuh. 

Saling Tuduh Ukraina-Rusia: Moratorium AS Dilanggar, Infrastruktur Energi Jadi Target

Ukraina dan Rusia saling menuding atas serangan terbaru terhadap infrastruktur energi, yang dinilai melanggar moratorium yang sebelumnya ditengahi oleh Amerika Serikat.

Zelensky menyebut Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak ke pembangkit listrik tenaga termal di kota Kherson, Ukraina selatan, pada Jumat (5/4/2025).

Baca juga: Mengapa Zelensky Menolak Kesepakatan Logam Tanah Jarang dari Trump?

Serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur penting di wilayah yang masih rentan terhadap serangan udara, dilaporkan oleh The Guardian.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melakukan enam serangan terhadap fasilitas energi di wilayah Rusia dalam 24 jam terakhir.

Moskow menyatakan bahwa fasilitas yang diserang termasuk pabrik dan jaringan distribusi listrik yang vital bagi kebutuhan sipil.

Serangan balas-membalas ini terjadi meskipun telah ada kesepakatan moratorium serangan terhadap infrastruktur energi, yang dimediasi oleh Amerika Serikat dalam upaya menurunkan ketegangan antara kedua negara.

Hingga kini, belum ada tanda-tanda deeskalasi, sementara masing-masing pihak terus menyalahkan satu sama lain atas pelanggaran moratorium tersebut.

Serangan Balas Dendam Energi: Ukraina dan Rusia Saling Tuding Langgar Moratorium AS

Ukraina dan Rusia kembali saling tuduh dalam eskalasi terbaru serangan terhadap infrastruktur energi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved