Profil dan Sosok
Profil dan Sosok Marine Le Pen
Marine Le Pen adalah sosok politikus yang telah menonjol di kancah politik Prancis. Simak profil dan sosok Marine Le Pen berikut ini.
TRIBUNNEWS.COM - Marine Le Pen adalah sosok politikus yang telah menonjol di kancah politik Prancis.
Lahir pada 5 Agustus 1968 di Neuilly-sur-Seine, ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dalam keluarga yang sangat terlibat dalam politik.
Ayahnya, Jean-Marie Le Pen, adalah pendiri dan pemimpin Partai Front Nasional (sekarang National Rally), partai sayap kanan yang dikenal dengan pandangan kontroversialnya, termasuk anti-imigrasi dan Euroskeptisisme.
Simak profil dan sosok Marine Le Pen berikut ini.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Sejak kecil, Marine Le Pen sudah terpapar dengan dunia politik, terutama karena ayahnya yang dikenal dengan pandangan ekstremnya.
Jean-Marie Le Pen adalah seorang tokoh yang memimpin Front Nasional dari 1972 hingga 2011, britannica melaporkan.
Salah satu momen penting dalam kehidupan keluarga Le Pen adalah serangan bom yang merusak rumah mereka pada tahun 1976, sebuah peristiwa yang semakin memperdalam keterlibatan politik Marine Le Pen.
Meskipun ia terbiasa dengan politik kontroversial, Marine Le Pen memilih untuk mengembangkan pandangannya sendiri yang lebih moderat dibandingkan dengan ayahnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Marine Le Pen melanjutkan pendidikannya di Universitas Panthéon-Assas, Paris.
Baca juga: 5 Fakta Krisis Politik Prancis, Penyebab hingga Peran Partai Marine Le Pen
Dia memperoleh gelar sarjana hukum pada 1991 dan melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang hukum pidana.
Pada tahun 1992, ia memperoleh sertifikasi untuk berpraktik hukum dan bekerja sebagai pengacara di Paris hingga 1998.
Namun, dunia politik akhirnya menariknya, dan ia bergabung dengan Front Nasional pada 1998, memulai perjalanan politik yang akan mengubah arah hidupnya.
Meniti Karier Politik dan Kepemimpinan Front Nasional
Pada 1998, Marine Le Pen memutuskan untuk bergabung dengan Front Nasional dan mulai terlibat dalam berbagai posisi penting di dalam partai.
Ia menjabat sebagai direktur urusan hukum partai hingga tahun 2003, kemudian menjadi wakil presiden Front Nasional.
Pada tahun 2004, ia berhasil mencalonkan diri untuk kursi di Parlemen Eropa dan bergabung dengan ayahnya dalam blok nonblok di badan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.