Senin, 6 Oktober 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Iran Ngadu ke PBB karena Presiden AS Donald Trump Ancam Ingin Ngebom Teheran

Duta Besar Iran di PBB mengadu kepada Dewan Keamanan PBB soal Presiden AS Donald Trump yang ancam akan mengebom Teheran jika tolak perundingan nuklir.

X Khamenei/@khamenei_ir
ALI KHAMENEI - Foto ini diambil dari akun X Khamenei pada Kamis (13/3/2025) memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, bertemu dengan sejumlah pimpinan dan fakultas Universitas Shahid Motahari di Teheran pada 3 Juli 2024. Pada Selasa (1/4/2025), Iran mengadu kepada Dewan Keamanan PBB untuk menanggapi ancaman Presiden AS Donald Trump yang sebut akan mengebom Iran jika menolak perundingan perjanjian nuklir. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Iran telah mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ceroboh dan bermusuhan.

Iran menggambarkannya sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.

Sebelumnya, Donald Trump mengancam pada hari Minggu (30/3/2025) akan mengebom Iran dan mengenakan tarif jika Iran tidak mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya. 

"Teheran sangat memperingatkan terhadap petualangan militer apa pun dan akan menanggapi dengan cepat dan tegas terhadap tindakan atau serangan agresif apa pun oleh Amerika Serikat atau proksinya, rezim Israel, terhadap kedaulatan, integritas teritorial, atau kepentingan nasionalnya," kata Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeed Iravani, Selasa (1/4/2025).

Ia mengatakan AS menggunakan kekuatan militer sebagai alat utama tekanan untuk mencapai tujuan politiknya.

Amir Saeed Iravani juga menekankan Donald Trump telah melanggar semua norma dan prinsip internasional sejak menjabat pada Januari lalu.

Menurutnya, Trump mengancam negara-negara independen dengan penggunaan kekuatan, sehingga menciptakan preseden dalam hubungan internasional.

Duta Besar Iran itu meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk ancaman Trump sebagai pelanggaran hukum internasional.

Ia menganggap jika Dewan Keamanan tidak mengambil tindakan maka akan menimbulkan dampak buruk bagi kawasan dan perdamaian dan keamanan internasional.

"Washington memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensi mengerikan dari setiap tindakan permusuhan," kata Amir Saeed Iravani, seperti diberitakan Al Mamlaka TV.

Ia menegaskan Iran berkomitmen terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan dan tidak menunjukkan keinginan untuk berkonflik.

Baca juga: Trump Ancam Iran dengan Sanksi dan Pengeboman usai Teheran Tolak Perundingan Nuklir

Namun, ia menegaskan Iran akan menanggapi dengan tegas dan cepat setiap tindakan yang menargetkan kedaulatan negaranya.

Sebelumnya, Ali Larijani, penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, mengatakan Iran tidak berusaha memiliki senjata nuklir, tetapi tidak punya pilihan selain melakukannya jika diserang.

"Pada suatu saat, jika Anda memilih untuk mengebom diri Anda sendiri atau melalui Israel, Anda akan memaksa Iran untuk membuat keputusan yang berbeda mengenai program nuklirnya," kata Ali Larijani dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah, yang ditujukan kepada AS.

"Iran tidak ingin memiliki senjata nuklir, tetapi jika ada tekanan yang diberikan kepadanya, maka Iran akan memiliki pembenaran (...) dan Iran tidak akan punya pilihan lain demi keamanan negaranya kecuali memiliki senjata-senjata ini karena rakyat akan menuntutnya untuk mempertahankan diri," kata Ali Larijani.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved