Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hari ke-1.133 Perang Rusia-Ukraina: Pemimpin Militer Inggris, Prancis, dan Ukraina Siap Bertemu

Hari ke-1.133 perang Rusia-Ukraina: Uni Eropa menuduh Rusia tunda gencatan senjata di Ukraina dan menyebut Rusia tidak menginginkan perdamaian.

Editor: timtribunsolo
Kantor Presiden Ukraina
ZELENSKY KUNJUNGI KHARKIV - Foto ini diambil pada Minggu (23/3/2025) dari publikasi resmi Kantor Presiden Ukraina, memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) berjalan dengan prajurit Ukraina saat ia mengunjungi komando Ukraina di Kharkiv pada Sabtu (22/3/2025). Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-1.133. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada hari ke-1.133 konflik Rusia-Ukraina, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan 216 pertempuran di garis depan dalam 24 jam terakhir.

Militer Ukraina melaporkan serangan oleh tentara Rusia di komunitas Yunakivska, yang mengakibatkan satu orang terluka.

Menariknya, untuk pertama kalinya, tidak ada serangan drone yang terdeteksi di wilayah udara Ukraina.

Uni Eropa Kecam Rusia

Para menteri luar negeri Uni Eropa mengecam Rusia karena menunda gencatan senjata.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa pembicaraan gencatan senjata akan menjadi proses yang berkepanjangan.

Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, menekankan perlunya tenggat waktu bagi Rusia untuk menerima gencatan senjata.

Tanggapan Prancis dan AS

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, meminta Rusia memberikan jawaban tegas mengenai keinginannya untuk menempuh jalur damai.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, mengancam sanksi terhadap pembeli minyak Rusia jika Vladimir Putin tidak segera menyetujui gencatan senjata.

Baca juga: Jerman Lihat Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Temui Jalan Buntu: Dukungan Eropa Sangat Penting

Upaya Gencatan Senjata

Lembaga Studi Perang (ISW) melaporkan bahwa Rusia berupaya menahan gencatan senjata sementara di Laut Hitam sebagai sandera untuk mendapatkan konsesi dari Barat.

ISW memperkirakan bahwa tidak mungkin bagi AS, Ukraina, dan Rusia untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata umum dalam waktu dekat.

Pertemuan Pemimpin Militer

Pemimpin militer dari Inggris, Prancis, dan Ukraina dijadwalkan bertemu untuk membahas dukungan lebih lanjut bagi Kyiv.

Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan Ukraina dan memperkuat rencana penempatan pasukan di wilayah tersebut.

Serangan di Zaporizhzhia dan Kharkiv

Gubernur Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, melaporkan serangan oleh pasukan Rusia yang menewaskan seorang wanita berusia 66 tahun dan melukai lima lainnya.

Di Kharkiv, serangan pesawat nirawak Rusia melukai tiga orang.

Rusia mengeklaim telah menembak jatuh 66 pesawat nirawak Ukraina.

Tuduhan Kejahatan Perang

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyerukan agar Rusia dihukum atas lebih dari 183.000 dugaan kejahatan perang.

Jaksa Agung Ukraina, Oleksiy Khomenko, mengungkapkan bahwa pasukan Rusia telah melakukan lebih dari 9.000 kejahatan di sekitar Bucha, termasuk eksekusi dan penyiksaan.

Perjanjian dengan AS dan Bantuan Militer

Ukraina sedang merancang perubahan pada perjanjian dengan AS mengenai akses ke sumber daya alam.

Sementara itu, Swedia mengumumkan akan memberikan bantuan militer sebesar 16 miliar kronor (sekitar 14 miliar) ke Ukraina, menjadikannya sebagai bantuan militer terbesar sejak invasi Rusia.

Rekrutmen Prajurit Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan rekrutmen 160.000 prajurit untuk wajib militer pada 15 Juli 2025, angka yang lebih tinggi dari program sebelumnya.

Kremlin menegaskan bahwa prajurit tidak akan dikirim ke medan tempur, meskipun Ukraina telah menangkap beberapa wajib militer Rusia selama konflik.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved