Jumat, 3 Oktober 2025

Turki Bergejolak

Turki Masih Bergejolak, Ribuan Orang Protes Sejak 19 Maret atas Dipenjaranya Wali Kota Istanbul

Turki Bergejolak: dalam demonstrasi tersebut, surat dari Imamoglu dibacakan di hadapan massa yang memenuhi jalanan Istanbul.

Tangkapan layar YouTube France24
DEMO DI ISTANBUL - Tangkapan layar YouTube France24 pada Sabtu (22/3/2025). Foto ini menunjukkan ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan pada hari Jumat (21/3/2025) untuk mendukung Wali Kota Ekrem Imamoglu yang ditangkap. Dengan meningkatnya tekanan dari publik dan oposisi, situasi politik di Turki diperkirakan akan semakin memanas dalam waktu dekat. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan ribu pengunjuk rasa kembali turun ke jalan di Istanbul, Turki, pada Sabtu (29/3/2025) untuk menentang keputusan pemerintah yang memenjarakan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu.

Demonstrasi ini merupakan bagian dari gelombang protes nasional yang berlangsung sejak penangkapannya pada 19 Maret lalu.

Imamoglu, yang dianggap sebagai pesaing utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, ditahan atas tuduhan korupsi dan terorisme.

Dakwaan terorisme sempat ditolak oleh pengadilan, tetapi ia tetap menghadapi tuntutan hukum.

Penahanannya memicu kemarahan publik.

Mengingat Ekrem Imamoglu baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan simbolis sebagai calon presiden dari Partai Rakyat Republik (CHP).

Dalam demonstrasi tersebut, surat dari Imamoglu dibacakan di hadapan massa yang memenuhi jalanan Istanbul.

“Saya tidak takut, kalian ada di belakang saya dan di samping saya. Bangsa ini bersatu melawan penindas,” tulis Imamoglu dalam suratnya yang disambut sorak sorai pengunjuk rasa.

Pada demonstrasi hari Sabtu, istri Imamoglu, Dilek Imamoglu, serta Wali Kota Ankara Mansur Yavas, turut berpidato di hadapan massa.

CHP menyerukan pembebasan Imamoglu dan tahanan politik lainnya, termasuk Selahattin Demirtas, mantan kandidat presiden dan pemimpin Partai Kesetaraan Rakyat dan Demokrasi (DEM) yang pro-Kurdi.

Pemerintah menepis tuduhan bahwa kasus ini bermotif politik.

Baca juga: Gelombang Protes di Turki Memasuki Hari Ketujuh, Lebih dari 1.400 Demonstran Ditangkap

Ankara menegaskan bahwa peradilan di Turki tetap independen.

Bahkan Presiden Erdogan mengecam aksi unjuk rasa dan menyebutnya sebagai upaya untuk menciptakan kekacauan.

“Mereka yang menyebarkan teror di jalan dan ingin membakar negara ini tidak punya tujuan. Jalan yang mereka tempuh adalah jalan buntu,” kata Erdogan dalam pidatonya.

Sebaliknya, para demonstran menilai pemenjaraan Imamoglu sebagai bentuk ketidakadilan dan ancaman terhadap demokrasi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved