Turki Bergejolak
Gelombang Protes di Turki Memasuki Hari Ketujuh, Lebih dari 1.400 Demonstran Ditangkap
Ribuan warga Turki melanjutkan aksi protesnya pada malam ketujuh pada hari Selasa (25/3/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan warga Turki melanjutkan aksi protesnya pada malam ketujuh pada hari Selasa (25/3/2025).
Aksi protes ini meletus mulai minggu lalu ketika Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu ditangkap.
Imamoglu ditangkap atas tuduhan korupsi.
Namun sayangnya, aksi protes ini tidak berjalan dengan baik.
Pihak berwenang membalas dengan tindakan keras yang membuat khawatir kelompok-kelompok hak asasi manusia.
Sekitar 1.400 demonstran ditangkap, dikutip dari BBC.
Dari jumlah tersebut di antaranya, mahasiswa, jurnalis, fotografer hingga pengacara.
Salah satu jurnalis foto untuk kantor berita Prancis AFP yaitu Yasin Akgül juga termasuk.
Akgül ditangkap dan dituduh terlibat 'dalam demonstrasi dan pawai ilegal'.
Atas penangkapan tersebut, CEO AFP, Fabrice Fries meminta presiden Turki untuk membebaskan fotografernya.
"Penahanannya tidak dapat diterima. Itulah sebabnya saya meminta Anda untuk campur tangan secepat mungkin guna membebaskan jurnalis kami," katanya, dikutip dari Al-Arabiya.
Tidak hanya itu, tuduhan terhadap Akgül juga dibantah oleh Fries.
Baca juga: Turki Ringkus 9 Jurnalis di Rumah Mereka Terkait Demo Pemenjaraan Walkot Istanbul Ekrem Imamoglu
“Yasin Akgül tidak ikut dalam protes tersebut. Sebagai seorang jurnalis, ia meliput salah satu dari sekian banyak demonstrasi yang telah diselenggarakan di negara tersebut sejak Rabu, 19 Maret,” kata Fries.
Menurut Fries, Akgul telah mengambil banyak foto untuk kebutuhan dokumentasi berita.
“Ia telah mengambil tepat 187 foto sejak dimulainya protes, masing-masing foto menjadi saksi atas pekerjaannya sebagai jurnalis," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.