Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Trump Murka, Ancam Bakal Lempar Bom ke Iran Jika Tolak Kesepakatan Nuklir

Presiden Trump mengancam akan membombardir wilayah Iran dan menjatuhkan sanksi tarif sekunder jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklir

Tangkapan layar YouTube White House
PRESIDEN AS - Tangkapan layar YouTube White House pada Rabu (26/3/2025) yang menunjukkan Presiden Trump Singgah Bertemu Duta Besar AS pada Selasa (25/3/2025). Presiden Trump mengancam akan membombardir wilayah Iran dan menjatuhkan sanksi tarif sekunder jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklir. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan membombardir wilayah Iran jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklir dengan Washington.

Trump juga mengancam akan menjatuhkan sanksi tarif sekunder jika Iran tidak menolak negosiasi langsung dengan Washington.

"Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman. Itu akan menjadi pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya," kata Trump, Senin (31/3/2025) dalam sebuah wawancara telepon sebagaimana dikutip dari CNBC International.

"Jika mereka tidak membuat kesepakatan, saya akan mengenakan tarif sekunder pada mereka seperti yang saya lakukan empat tahun lalu," Trump menambahkan.

Ancaman ini dilontarkan Trump setelah pekan lalu Iran menolak terlibat pembicaran mengenai program nuklir dengan dua utusan Trump.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan keputusannya menolak pembicaraan tersebut lantaran negosiasi itu digelar Amerika Serikat dengan ancaman militer.

Iran merasa bahwa kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Trump sangat tidak dapat diprediksi dan terlalu mengandalkan tekanan.

Dalam pandangan Iran, pembicaraan nuklir dengan Trump bisa dilihat sebagai cara untuk memaksakan lebih banyak konsesi, tanpa ada jaminan keamanan atau pemenuhan janji dari AS.

Mengingat pada tahun 2018 silam, saat Trump menjabat sebagai presiden AS ke-45 ia secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA), yang telah disepakati pada tahun 2015.

Iran menilai bahwa Trump tidak dapat diandalkan dalam hal komitmen internasional, dan ini menjadi alasan utama mereka menolak pembicaraan kembali dengan Trump pada 2025.

Baca juga: Iran Jawab Surat Trump, Siap Lakukan Negosiasi Tidak Langsung dengan AS

"Kami tidak menghindari perundingan; pelanggaran janji-janji itulah yang telah menimbulkan masalah bagi kami sejauh ini," kata Pezeshkian dalam pernyataan yang disiarkan televisi selama rapat Kabinet. 

"Mereka harus membuktikan bahwa mereka dapat membangun kepercayaan," imbuhnya.

Iran: Kami Tak Takut Ancaman Trump

Meski mendapatkan tekanan dan ancaman dari AS, namun Alireza Tangsiri, komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, menolak tunduk pada tekanan Presiden AS Donald Trump.

Dalam keterangan resminya, Alireza menolak negosiasi apa pun mengenai persenjataan rudal Teheran atau dukungannya terhadap kelompok-kelompok di kawasan tersebut.

Tangsiri juga menolak negosiasi apapun mengenai persenjataan rudal Teheran atau dukungannya terhadap kelompok-kelompok di kawasan tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved