Selasa, 7 Oktober 2025

Gempa di Myanmar

Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Capai 700 Orang, Dilakukan Operasi Pencarian dan Penyelamatan

Berdasarkan data terbaru, 700 orang dilaporkan tewas setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter melanda dekat Mandalay di Myanmar dan Thailand.

Penulis: Nuryanti
Tangkapan layar YouTube Al Arabiya English
GEMPA MYANMAR - Tangkapan layar dari YouTube Al Arabiya English menunjukkan bangunan-bangunan rusak parah di Mandalay setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025). Berdasarkan data terbaru, 700 orang dilaporkan tewas setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter melanda dekat Mandalay di Myanmar dan Thailand. 

Gempa susulan terjadi setelahnya, salah satunya berkekuatan 6,4 skala Richter.

Myanmar berada di sabuk gempa bumi aktif, meskipun banyak gempa terjadi di daerah berpenduduk jarang, bukan di kota-kota seperti yang terdampak pada hari Jumat.

Di Mandalay, gempa bumi dilaporkan merobohkan beberapa bangunan, termasuk salah satu biara terbesar di kota itu.

Foto-foto dari ibu kota Naypyidaw memperlihatkan tim penyelamat sedang menarik korban dari reruntuhan beberapa bangunan yang digunakan untuk menampung pegawai negeri.

Baca juga: Prabowo Sampaikan Duka Mendalam atas Gempa Myanmar, Tawarkan Dukungan Pemulihan

GEMPA DI MYANMAR - Tangkapan layar YouTube Lumen Videos pada Jumat (28/3/2025). Foto ini memperlihatkan para penumpang di Bandara Mandalay Myanmar berjongkok dan berlindung di landasan pacu
GEMPA DI MYANMAR - Tangkapan layar YouTube Lumen Videos pada Jumat (28/3/2025). Foto ini memperlihatkan para penumpang di Bandara Mandalay Myanmar berjongkok dan berlindung di landasan pacu (Tangkapan layar YouTube Lumen Videos)

Pemerintah Myanmar mengatakan darah sangat dibutuhkan di daerah-daerah yang paling terdampak.

Di negara yang pemerintahan sebelumnya terkadang lambat menerima bantuan asing, Min Aung Hlaing mengatakan Myanmar siap menerima bantuan.

Sebuah tim beranggotakan 37 orang dari provinsi Yunnan, Tiongkok, tiba di kota Yangon Sabtu pagi dengan detektor gempa, drone, dan perlengkapan lainnya, kantor berita resmi Xinhua melaporkan.

Kementerian tanggap darurat Rusia mengirim dua pesawat yang membawa 120 penyelamat dan perlengkapan, menurut laporan dari kantor berita negara Rusia Tass.

India mengirim tim pencarian dan penyelamatan dan tim medis serta selimut, terpal, perlengkapan kebersihan, kantong tidur, lampu tenaga surya, paket makanan, dan perlengkapan dapur.

Kementerian luar negeri Malaysia mengatakan negara itu akan mengirim 50 orang pada hari Sabtu dan Minggu untuk membantu mengidentifikasi dan memberikan bantuan ke daerah-daerah yang paling parah terkena dampak.

Baca juga: KBRI Bangkok: Ada 1 Keluarga WNI Mengungsi ke Hotel Imbas Gempa Dahsyat M 7,7 Myanmar

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengalokasikan $5 juta untuk memulai upaya bantuan.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa AS akan membantu dalam upaya tanggap darurat, tetapi beberapa ahli khawatir tentang upaya ini mengingat pemotongan besar-besaran bantuan asing oleh pemerintahannya.

Namun, dampak pemotongan besar-besaran bantuan luar negeri oleh pemerintahannya melalui Badan Pembangunan Internasional AS dan Departemen Luar Negeri kemungkinan akan diuji dalam respons apa pun terhadap bencana alam besar pertama dalam masa jabatan keduanya.

Namun, di tengah gambar jalanan yang tertekuk dan retak serta laporan mengenai jembatan yang runtuh dan bendungan yang jebol, muncul kekhawatiran mengenai bagaimana tim penyelamat dapat menjangkau beberapa daerah di negara yang sudah dilanda krisis kemanusiaan.

“Kami khawatir butuh waktu berminggu-minggu sebelum kami memahami sepenuhnya seberapa besar kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi ini,” kata Mohammed Riyas, direktur Komite Penyelamatan Internasional untuk Myanmar.

GEMPA GUNCANG THAILAND - Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times pada Jumat (28/3/2025) yang menunjukkan sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun runtuh akibat gempa Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
GEMPA GUNCANG THAILAND - Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times pada Jumat (28/3/2025) yang menunjukkan sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun runtuh akibat gempa Myanmar pada Jumat (28/3/2025). (Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved