Gempa di Myanmar
Korban Gempa Myanmar-Thailand Capai 700 Orang, Tim SAR Masih Mencari Korban
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand mencapai 700 orang hingga pagi ini.
TRIBUNNEWS.COM, MYANMAR - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand mencapai 700 orang hingga jelang siang ini, Sabtu (29/3/2025).
Jumlah korban diprediksi terus bertambah.
Saat tim SAR masih terus menggali reruntuhan sejumlah bangunan yang ambruk akibat gempa kemarin sore itu.
Termasuk gedung berlantai 30 yang ambruk di Bangkok, Thailand.
Gempa dangkal berkekuatan M 7,7 melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah pada sore hari kemarin.
Gempa diikuti beberapa menit kemudian oleh gempa susulan berkekuatan M 6,7.
Gempa tersebut menghancurkan bangunan-bangunan, merobohkan jembatan, dan memutus jalan di sebagian besar wilayah Myanmar.
Kerusakan parah dilaporkan di kota terbesar kedua Myanmar yakni Mandalay.
Setidaknya 694 orang tewas dan hampir 1.700 orang terluka di wilayah Mandalay.
Diyakini sebagai wilayah yang paling parah terkena dampak - kata junta yang berkuasa dalam sebuah pernyataan.
Sekitar 10 kematian lainnya telah dikonfirmasi di Bangkok.
Itu adalah gempa bumi terbesar yang melanda Myanmar dalam lebih dari satu abad, menurut ahli geologi AS.
Dimana getarannya cukup kuat untuk merusak bangunan-bangunan di seluruh Bangkok , ratusan kilometer jauhnya dari pusat episentrum gempa di Myanmar.
Tim penyelamat di ibu kota Thailand bekerja sepanjang malam mencari pekerja yang terjebak ketika gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun runtuh.
Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 10 orang dipastikan tewas di seluruh kota, sebagian besar akibat runtuhnya gedung pencakar langit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.