Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina dan Rusia Saling Tuduh Tidak Serius Upayakan Perdamaian

Ukraina dan Rusia kembali saling menuduh tidak serius dalam upaya perdamaian setelah kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat.

Kremlin.ru
VLADIMIR PUTIN - Foto ini diambil dari laman Kremlin pada Jumat (7/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan dengan wanita – karyawan dan anak-anak dana negara untuk mendukung peserta SVO “Pembela Tanah Air” di Moskow pada Kamis (6/3/2025). Ukraina dan Rusia kembali saling menuduh tidak serius dalam upaya perdamaian setelah kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat. 

Pada Selasa (25/3/2025), AS mencapai kesepakatan terpisah dengan Ukraina dan Rusia di Riyadh, Arab Saudi.

Kesepakatan itu mencakup penghentian serangan di Laut Hitam dan upaya melindungi fasilitas energi.

Sebagai bagian dari kesepakatan, AS juga sepakat mendorong pencabutan beberapa sanksi terhadap sektor pangan, pupuk, dan ekspor Rusia.

Kremlin menetapkan syarat sebelum implementasi kesepakatan, termasuk pemulihan hubungan bank-bank Rusia dengan sistem keuangan internasional.

Di sisi lain, juru bicara Uni Eropa menegaskan bahwa pencabutan sanksi bergantung pada penghentian agresi Rusia dan penarikan pasukan dari Ukraina.

Dukungan Militer untuk Ukraina

Pada Rabu (26/3/2025) malam, Zelensky bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelum pertemuan para pemimpin dunia pada Kamis (27/3/2025) yang bertujuan menetapkan jaminan keamanan bagi Ukraina.

Macron menolak gagasan pencabutan sanksi Rusia dalam waktu dekat.

Ia menegaskan sanksi hanya dapat dicabut jika Rusia menghormati hukum internasional.

Selain itu, Prancis mengumumkan bantuan militer tambahan senilai dua miliar euro ($2,15 miliar) untuk Ukraina, termasuk rudal anti-tank, sistem pertahanan udara, kendaraan lapis baja, dan drone.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.128: Dukung Zelensky, Macron sebut Rusia Masih Haus Perang

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte memperingatkan di Warsawa bahwa aliansi Barat akan memberikan respons "menghancurkan" terhadap serangan Rusia terhadap Polandia atau negara anggota NATO lainnya.

Di tengah eskalasi konflik, pengadilan di Rostov-on-Don, Rusia, menjatuhkan hukuman kepada 23 warga Ukraina atas tuduhan "terorisme".

Kyiv mengecam putusan ini sebagai tindakan tidak sah dan pelanggaran hukum internasional.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved