Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Komentari Demo Warga Gaza terhadapnya di Beit Lahia, Sebut Ini Hasutan Israel

Hamas mengomentari demo warga Gaza terhadapnya di Jalur Gaza utara dan tengah, sebut ini hasutan Israel dan akibat serangan besar-besaran Israel.

Telegram Brigade Al-Qassam
WARGA GAZA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Kamis (27/3/2025), memperlihatkan warga Gaza dan anggota Hamas menghadiri pembebasan sandera Israel gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Pada Rabu (26/3/2025), Hamas mengomentari demontrasi warga Gaza yang menentangnya di Beit Lahia. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) memberikan pernyataan pertamanya setelah warga Gaza melakukan demonstrasi yang menentang mereka dan menyerukan diakhirinya serangan Israel di Jalur Gaza.

Anggota Biro Politik Hamas, Bassem Naim, mengatakan ada pihak yang berupaya mengalihkan arus demontrasi tersebut.

"Protes di Gaza diperkirakan akan terjadi dan ada pihak-pihak yang berusaha mengalihkan arah demonstrasi," kata Bassem Naim dalam pernyataan khusus kepada Al Arabiya TV pada Rabu (26/3/2025).

Ia mengatakan ada upaya untuk mengalihkan tuntutan populer demi melayani agenda pihak tertentu.

Sementara itu, kantor media Hamas mengatakan slogan-slogan yang menentang Hamas adalah spontan dan tidak mencerminkan posisi nasional.

"Setiap slogan atau posisi spontan yang dikeluarkan oleh beberapa demonstran terhadap pendekatan perlawanan tidak mencerminkan posisi nasional secara umum," kata Hamas dalam pernyataannya pada hari Rabu.

"Sebaliknya, hal itu muncul sebagai akibat dari tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dialami rakyat kami dan upaya pendudukan (Israel) yang terus-menerus untuk memicu pertikaian internal dan mengalihkan perhatian dari kejahatan yang sedang berlangsung," lanjutnya.

Hamas mengatakan itu adalah hak warga Palestina untuk menyampaikan pendapat dan berpartisipasi dalam demonstrasi yang damai.

"Protes tersebut mencerminkan tekanan luar biasa dan pembantaian harian yang dialami rakyat Palestina," kata Hamas.

"Dengan berlanjutnya agresi Israel dan penargetan warga sipil, hal ini dapat menimbulkan kemarahan yang luar biasa dan kebencian rakyat, yang merupakan hal yang wajar mengingat kejahatan yang sedang berlangsung ini," lanjutnya.

Hamas menyerukan persatuan nasional dan agar warga Gaza mengarahkan semua upayanya untuk melawan pendudukan Israel dan rencana jahatnya di Gaza.

Sementara itu, Gerakan Keamanan Perlawanan di Jalur Gaza memantau hasutan sistematis Israel terhadap perlawanan Palestina.

Baca juga: Warga Palestina Lelah dengan Perang, Lakukan Demo anti-Hamas, Minta Angkat Kaki dari Gaza

Mereka mengatakan semua hasutan itu berpuncak pada Menteri Pertahanan Israel, Katz, yang menyerukan warga Gaza untuk melakukan demontrasi menentang Hamas dan menyerahkan sandera.

"Permintaan pendudukan agar warga negara ikut melawan perlawanan tersebut konsisten dengan kampanye hasutan yang direncanakan sebelumnya oleh badan keamanan Palestina untuk tujuan politik semata," kata gerakan tersebut.

Gerakan tersebut menekankan bahwa pendudukan Israel telah membunuh warga Palestina sejak tahun 1948 untuk mendirikan negara Yahudi tersebut, melakukan pembantaian, mencuri tanah Palestina sebelum Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved