Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Berduka atas Kematian Juru Bicara Abdel-Latif Al-Qanoua dalam Serangan Israel

Salah satu serangan Israel menewaskan juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanoua. Ia tewas ketika tendanya di Jabalia menjadi sasaran serangan udara.

YouTube Al Hadath Arabic
PEJABAT HAMAS TEWAS - Foto ini diambil pada Kamis (27/3/2025), dari YouTube Al Hadath Arabic, memperlihatkan sosok Abdel Latif al-Qanou. Al-Qanoua tewas ketika tendanya di Jabalia menjadi sasaran serangan udara Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel terus melancarkan serangan udara ke Gaza, Palestina.

Salah satu serangan tersebut menewaskan juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanoua.

Dikutip dari Reuters, Kamis (27/3/2025), Al-Qanoua tewas ketika tendanya di Jabalia menjadi sasaran serangan udara Israel.

Hamas mengonfirmasi kematian Al-Qanoua dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram.

Hamas menggambarkan Al-Qanoua sebagai "contoh keteguhan dan dedikasi dalam melayani rakyatnya dan tujuan mereka."

"Penargetan para pemimpin dan juru bicara gerakan oleh pendudukan tidak akan mematahkan tekad kami."

"Sebaliknya, hal itu hanya akan meningkatkan semangat kami untuk terus maju hingga pembebasan tanah dan tempat-tempat suci."

"Darah para martir akan tetap menjadi bahan bakar dan inspirasi bagi perlawanan hingga kemenangan," ujar Hamas dalam pernyataannya.

Serangan yang sama juga melukai beberapa orang di wilayah tersebut.

Selain itu, militer Israel turut menyerang Kota Gaza dan Khan Yunis di Gaza selatan. Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas dalam serangan di dua wilayah itu.

Gencatan Senjata Berakhir, Serangan Berlanjut

Baca juga: Beri Peringatan, Hamas: Sandera Akan Kembali Dalam Peti Mati jika Israel Membebaskan dengan Paksa

Awal pekan ini, serangan udara Israel juga menewaskan Ismail Barhoum, anggota kantor politik Hamas, serta Salah al-Bardaweel, salah satu pemimpin senior Hamas.

Menurut laporan dari sumber Hamas, Barhoum dan Bardaweel merupakan bagian dari badan pembuat keputusan Hamas yang beranggotakan 20 orang.

Sejak perang dimulai pada akhir 2023, sebelas anggota badan ini telah tewas akibat serangan Israel.

Minggu lalu, Israel mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan dengan kembali melancarkan serangan udara dan operasi darat.

Hal ini meningkatkan tekanan terhadap Hamas untuk membebaskan sandera yang masih ditahan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan