Jumat, 3 Oktober 2025

Turki Bergejolak

Gelombang Protes di Turki Memasuki Hari Ketujuh, Lebih dari 1.400 Demonstran Ditangkap

Ribuan warga Turki melanjutkan aksi protesnya pada malam ketujuh pada hari Selasa (25/3/2025).

Tangkapan layar YouTube New York Post
DEMO DI TURKI - Tangkapan layar YouTube New York Post pada Rabu (26/3/2025). FOto ini menunjukkan polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di Istanbul pada tanggal 23 Maret setelah wali kota dipenjara sebagai bagian dari penyelidikan korupsi. 

Kelompok kebebasan media Reporters Without Borders (RSF) mengecam penangkapan tersebut sebagai 'skandal'.

Menurut Reporters Without Borders , outlet media dan jurnalis yang kritis terhadap pemerintah telah lama menghadapi penyensoran di Turki.

"Pemerintah mengendalikan sekitar 90 persen media nasional di Turki," kata Reporters Without Borders.

Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan bahwa sebanyak 1.418 pengunjuk rasa telah ditahan sejak Rabu, minggu lalu.

"Saat ini ada 979 tersangka yang ditahan, 478 orang akan diadili hari ini," kata Yerlikaya dalam sebuah unggahan di media sosial, dikutip dari CNN.

Penangkapan Wali Kota Istanbul

Polisi Turki menangkap wali kota Istanbul, Ekrem Imamogl atas tuduhan korupsi dan mendukung teror pada hari Rabu (20/3/2025).

Dalam penyelidikan terpisah, jaksa juga menuduhnya membantu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, dengan diduga membentuk aliansi dengan kelompok Kurdi untuk pemilihan kota Istanbul, dikutip dari Euro News.

Imamoglu adalah saingan politik utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Penahanannya terjadi beberapa hari sebelum ia dinobatkan sebagai kandidat partai oposisi utama CHP dalam pemilihan presiden 2028.

Pada hari Minggu,  Imamoglu ditahan sementara di Penjara Marmara, di dekat distrik Silivri, Istanbul.

Fokus penahanan ini bukan mengacu pada tuduhan 'teror', namun sebagai bagian dari penyelidikan korupsi.

Sementara itu, kementerian dalam negeri Turki membuat sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Imamoglu juga telah diskors dari jabatannya sebagai wali kota.

Setelah pengadilan resmi memutuskan penahanan dirinya, wali kota Istanbul membuat pernyataan.

Menurutnya, penangkapan ini memiliki motif lain, bukan aturan dari pengadilan.

“Ini bukan prosedur peradilan, ini eksekusi (politik) tanpa pengadilan,” tulisnya di X.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved