Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Diancam AS, IRGC Iran Kerahkan Rudal-Rudal di Tiga Pulau Sengketa dengan UEA di Selat Hormuz

IRGC Iran dilaporkan  mengerahkan rudal di pulau Tunb Besar, Tunb Kecil dan Abu Musa, yang terletak di dekat Selat Hormuz yang juga diklaim UEA

DSA/Tangkap Layar
RUDAL JARAK JAUH - Sistem pertahanan udara jarak jauh Iran, Zolfaghar. Iran dilaporkan menempatkan sistem peluncur rudal di tiga pulau yang disengketakan Uni Emirat Arab di Teluk Hormuz, kawasan Teluk.
DSA/Tangkap Layar
PULAU SENGKETA - Peta tiga pulau yang disengketakan Iran dan Uni Emirat Arab di Selat Hormuz. Ketiga pulau tersebut, Tunb Besar, Tunb Kecil, dan Abu Musa adalah tiga pulau kecil yang terletak di bagian selatan Teluk Persia, dekat Selat Hormuz — salah satu jalur pelayaran paling strategis di dunia karena sebagian besar pasokan minyak global melewati wilayah ini.
DSA/Tangkap Layar
PERTAHANAN UDARA IRAN - Sistem pertahanan udara Khordad 15 Iran. Sistem persenjataan ini berjenis artileri sedang (medium to long range) rudal darat ke udara dan diklaim punya daya jelajah 600 kilometer..

Diancam AS, IRGC Iran Kerahkan Rudal di Tiga Pulau Sengketa dengan UEA di Selat Hormuz

TRIBUNNEWS.COM - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Pasukan elite militer Iran dilaporkan mengerahkan rudal di tiga pulau strategis di Selat Hormuz di Kawasan Teluk.

Iran mengklaim kalau sistem persenjataan mereka ini mampu menyerang “pangkalan, kapal, dan aset musuh” di dekatnya.

Baca juga: Jet F-14 Iran Konfrontasi Langsung Drone MQ-4C AS, Houthi Serang Lagi Kapal Induk di Laut Merah

"Pasukan elite militer Iran telah mengerahkan rudal di pulau Tunb Besar, Tunb Kecil dan Abu Musa, yang terletak di dekat Selat Hormuz - jalur pelayaran penting yang merupakan jantung perdagangan global, terutama kapal yang membawa minyak ke pasar dunia," tulis laporan DSA, dikutip Rabu (26/3/2025).

Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Iran juga menggelar latihan militer di kawasan tersebut.

"Kami memiliki strategi untuk melengkapi pulau-pulau ini dengan sistem persenjataan (rudal) dan membuatnya beroperasi penuh," kata Panglima Angkatan Laut IRGC Iran, Laksamana Muda Alireza Tangsiri, yang mengepalai cabang militer ideologis negara tersebut.

"Kami memiliki kemampuan untuk menyerang pangkalan musuh, kapal dan aset mereka di wilayah ini," katanya.

Baca juga: Iran Pamer Kekuatan di Latihan Militer: IRGC Kini Punya Loitering Munition di Lokasi Nuklir Natanz

Sistem pertahanan udara Khordad 15 Iran
PERTAHANAN UDARA IRAN - Sistem pertahanan udara Khordad 15 Iran. Sistem persenjataan ini berjenis artileri sedang (medium to long range) rudal darat ke udara dan diklaim punya daya jelajah 600 kilometer..

Rudal Diklaim Berdaya Jelajah 600 Kilometer

Ia juga mengumumkan kalau sistem rudal yang dikerahkan di tiga pulau strategis tersebut mampu "menghancurkan target apa pun dalam jarak 600 kilometer (370 mil)."
 
Namun, Iran tidak mengungkapkan jenis sistem rudal yang dikerahkan di pulau-pulau strategis tersebut.

Namun, ada laporan kalau IRGC mengerahkan sistem rudal pertahanan udara canggih, diyakini sebagai Khordad ke-15 , di tiga pulau yang disengketakan di Teluk.

Sistem Khordad ke-15 memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mencegat berbagai ancaman udara seperti jet tempur, drone, dan rudal jelajah, dengan jangkauan deteksi hingga 150 kilometer dan jangkauan serangan hingga 200 kilometer bila dilengkapi dengan rudal Sayyad-3.

Pulau Sengketa Iran Uni Emirat Arab
PULAU SENGKETA - Peta tiga pulau yang disengketakan Iran dan Uni Emirat Arab di Selat Hormuz. Ketiga pulau tersebut, Tunb Besar, Tunb Kecil, dan Abu Musa adalah tiga pulau kecil yang terletak di bagian selatan Teluk Persia, dekat Selat Hormuz — salah satu jalur pelayaran paling strategis di dunia karena sebagian besar pasokan minyak global melewati wilayah ini.

Pulau-Pulau Sengketa dengan UEA di Tengah Ancaman AS

Manuver IRGC Iran ini dilakukan menyusul ancaman yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke negara tersebut terkait program nuklir dan persenjataannya.

AS, sekutu utama Israel yang menjadi musuh bebuyutan Iran, menekan Teheran saat negara tersebut dinilai sebagai kekuatan utama proksi perlawanan dalam agresi Israel ke Gaza.

Merespons ancaman AS itu, baru-baru ini, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menekankan kalau segala ancaman dari Amerika Serikat terhadap Iran "tidak akan membuahkan hasil apa pun".

Khamenei juga memperingatkan bahwa "jika mereka (AS) melakukan sesuatu yang merugikan Iran, mereka (AS) akan menerima pukulan berat sebagai balasannya."

Namun , Iran tidak mengungkapkan jenis sistem rudal yang dikerahkan di pulau-pulau strategis tersebut.

Iran telah menguasai tiga pulau di Teluk sejak 1971, namun, ada perselisihan yang sedang berlangsung antara Iran dan Uni Emirat Arab (UEA), sekutu AS di kawasan, mengenai kepemilikan pulau-pulau tersebut.

Tunb Besar, Tunb Kecil, dan Abu Musa adalah tiga pulau kecil yang terletak di bagian selatan Teluk Persia, dekat Selat Hormuz — salah satu jalur pelayaran paling strategis di dunia karena sebagian besar pasokan minyak global melewati wilayah ini.

Pulau Tunb Besar dan Tunb Kecil terletak di dekat wilayah Ras Al Khaimah di UEA), yang secara geografis merupakan pulau-pulau kecil, tetapi sangat strategis dalam hal militer dan geopolitik.

Kepulauan ini telah dikuasai Iran sejak 30 November 1971, beberapa hari sebelum berdirinya UEA secara resmi pada 2 Desember tahun yang sama.

UEA, khususnya Emirat Ras Al Khaimah, telah lama mengklaim kembali hak kedaulatan atas kepulauan ini.

Pulau Abu Musa terletak lebih dekat ke pantai Iran daripada dua pulau Tunb, tetapi juga dekat dengan pantai Emirat Sharjah (salah satu emirat di UEA).

Pada tahun 1971, perjanjian sementara dibuat antara Iran dan Sharjah, yang menyediakan kehadiran bersama di pulau tersebut.

Namun, Iran sejak itu memperkuat kehadiran militernya dan secara sepihak mengendalikan Abu Musa, sesuatu yang ditentang UEA.

"Ketiga pulau ini tidak hanya penting karena posisinya yang mengendalikan pintu masuk ke Selat Hormuz, tetapi juga memungkinkan pihak mana pun yang mengendalikannya untuk memantau dan berpotensi mengendalikan pergerakan kapal dagang dan kapal militer yang melewati wilayah tersebut," tulis ulasan DSA.

Iran bersikeras bahwa ketiga pulau ini adalah bagian wilayah kedaulatannya dan tidak dapat dinegosiasikan.

Di sisi lain, UEA terus menuntut agar masalah ini diselesaikan melalui negosiasi bilateral atau dirujuk ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Secara keseluruhan, perselisihan atas Tunb Besar, Tunb Kecil, dan Abu Musa mencerminkan ketegangan geopolitik jangka panjang antara Iran dan negara-negara Teluk Arab, khususnya atas masalah pengaruh regional dan keamanan maritim.

 

(oln/dsa/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved