Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.123: Rusia Gempur Zaporizhzhia, 2 Orang Tewas

Serangan Rusia kembali hantam kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina pada Jumat (21/3/2025) malam, menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnyA.

Kremlin.ru
VLADIMIR PUTIN - Foto ini diambil dari laman Kremlin pada Jumat (7/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan dengan wanita – karyawan dan anak-anak dana negara untuk mendukung peserta SVO “Pembela Tanah Air” di Moskow pada Kamis (6/3/2025). Serangan Rusia kembali menghantam kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina pada Jumat (21/3/2025) malam, menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnya. 

Serangan terbaru ini semakin memperburuk situasi keamanan di Ukraina, yang terus menghadapi eskalasi serangan dari Rusia di berbagai wilayah.

Ukraina Tuding Rusia Paksa Warganya Ubah Status Hukum atau Pergi

Ukraina menuduh Rusia melakukan tekanan ilegal terhadap warga Ukraina di wilayah pendudukan untuk mengubah status hukum mereka atau meninggalkan daerah tersebut.

Dilansir Reuters, pemerintah Ukraina berencana melaporkan praktik ini ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC).

Tuduhan ini muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit pada Kamis (21/3/2024) yang mewajibkan warga Ukraina yang tinggal "di Rusia tanpa dasar hukum" untuk menyesuaikan status mereka paling lambat 10 September 2024.

Baca juga: Abaikan Perintah Trump, Rusia-Ukraina Lanjutkan Perang, Saling Lempar Rudal ke Fasilitas Energi

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, mengatakan Rusia tengah melakukan "pengusiran paksa warga Ukraina dari tanah air mereka atau memaksa mereka memperoleh status orang asing."

Dekrit ini berdampak pada warga Ukraina yang tinggal di wilayah pendudukan Rusia, termasuk Krimea, Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Langkah tersebut semakin memperburuk hubungan antara kedua negara, sementara Ukraina terus mencari dukungan internasional untuk melawan kebijakan Rusia di wilayah pendudukan.

Kim Jong-un Tegaskan Dukungan Penuh untuk Perang Rusia di Ukraina

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyatakan dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan saat bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di Pyongyang pada Jumat (22/3/2024).

Dilansir dari Korean Central News Agency (KCNA), Kim menegaskan pemerintahnya akan "selalu mendukung Rusia dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan keamanan."

Shoigu, dalam pertemuan tersebut, menyampaikan rasa terima kasih atas solidaritas Korea Utara terhadap posisi Rusia dalam berbagai isu geopolitik global, terutama terkait perang di Ukraina.

Komentarnya ini juga disiarkan melalui televisi pemerintah Rusia, menegaskan semakin eratnya hubungan strategis antara kedua negara.

Witkoff: Perjanjian Damai dengan Rusia Mensyaratkan Ukraina Keluar dari NATO

Dikutip dari Suspilne, Utusan khusus Presiden AS, Stephen Witkoff, menyatakan keanggotaan Ukraina di NATO tidak sejalan dengan potensi perjanjian damai dengan Rusia.

Dalam wawancaranya dengan Tucker Carlson, Witkoff mengungkapkan dalam negosiasi tidak resmi yang diikutinya atas nama Donald Trump, pihak Ukraina telah menyadari bergabung dengan NATO bukanlah opsi yang realistis.

Menurutnya, meskipun Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO, masih ada kemungkinan untuk membahas jaminan keamanan alternatif yang menyerupai Pasal 5 NATO.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved