Konflik Palestina Vs Israel
Konflik Internal Israel Semakin Meruncing, Netanyahu Pecat Kepala Intelijen Shin Bet Ronen Bar
Pemerintah Israel secara resmi mencopot Kepala Badan Intelijen Domestik Shin Bet, Ronen Bar mulai 10 April 2025 mendatang.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel secara resmi mencopot Kepala Badan Intelijen Domestik Shin Bet, Ronen Bar.
Keputusan ini diumumkan setelah kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan suara bulat menyetujui pemecatan Bar, Times of Israel melaporkan.
Pemberhentian tersebut akan berlaku efektif pada 10 April atau lebih cepat jika pengganti telah ditunjuk.
Langkah ini semakin memperdalam krisis politik yang tengah melanda Israel.
Bar secara terbuka menolak pemecatannya dan bahkan tidak menghadiri pertemuan kabinet yang membahas pemberhentiannya.
Dalam suratnya kepada pemerintah, ia menegaskan bahwa keputusan tersebut ilegal dan memiliki cacat mendasar.
Pemecatan Kontroversial dan Protes Publik
Pemecatan Bar diperkirakan akan menghadapi tantangan hukum di Mahkamah Agung Israel.
Langkah Netanyahu ini memicu gelombang protes di Yerusalem, di tengah meningkatnya ketegangan akibat operasi militer Israel di Gaza serta kekhawatiran terhadap para sandera yang masih ditahan di wilayah tersebut.
Sebagai kepala Shin Bet, Bar memainkan peran penting dalam operasi keamanan Israel, termasuk dalam perang melawan Hamas di Gaza.
Ia juga bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas dan demokrasi negara.
Baca juga: Perseteruan Netanyahu dan Kepala Shin Bet, Mungkinkah Krisis Internal Israel Kian Kental?
Namun, Netanyahu mengklaim bahwa kurangnya kepercayaan pribadi telah menghambat kinerja Bar, dikutop dari The New York Times.
Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Bar, yang menegaskan bahwa dirinya tidak diberi kesempatan untuk membela diri dalam sidang resmi.
Dugaan Motif Politik di Balik Pemecatan
Bar menuduh bahwa pemecatannya berkaitan dengan penyelidikan Shin Bet terhadap sejumlah kasus sensitif yang melibatkan pejabat di kantor perdana menteri, termasuk dugaan keterlibatan Qatar dalam pengambilan keputusan strategis Israel.
Netanyahu membantah tuduhan tersebut, tetapi para pengkritiknya menilai langkah ini sebagai bagian dari upaya melemahkan lembaga independen dan mengonsolidasikan kekuasaan eksekutif.
Selain itu, Netanyahu menuding Bar gagal menangani serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.