Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kelompok Houthi Menampik Ancaman Kosong Donald Trump, Tak akan Menghalangi Dukungan terhadap Gaza

Houthi di Yaman kemarin menolak "ancaman kosong" Presiden AS Donald Trump untuk melenyapkan kelompok tersebut, dan tak menghalangi mereka dukung Gaza.

Editor: Muhammad Barir
khaberni/tangkap layar
HOUTHI- Kelompok Ansarallah Houthi Yaman meneguhkan dukungan ke Perlawanan Palestina dengan meningkatkan serangan ke Israel. IRGC Iran menyatakan, peningkatan serangan Houthi bukti kalau Israel salah perhitungan yang mengira poros perlawanan akan padam seiring jatuhnya rezim Assad di Suriah. 

Kelompok Houthi Menampik Ancaman Kosong Trump, dan Tak akan Menghalangi Dukungan terhadap Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Kelompok Houthi di Yaman kemarin menolak "ancaman kosong" Presiden AS Donald Trump untuk melenyapkan kelompok tersebut, dan mengatakan ancaman itu tidak akan menghalangi mereka untuk "terus mendukung Gaza", Anadolu melaporkan.

“Ancaman kosong Trump tidak akan menghalangi rakyat Yaman yang bebas untuk mendukung Gaza… Sama seperti entitas Zionis perampas kekuasaan [Israel] yang menargetkan seluruh rakyat Palestina di Gaza dan kemudian mengklaim hanya menargetkan Hamas, Trump mencoba mengklaim bahwa agresi baru AS terhadap Yaman hanya menargetkan Ansar Allah,” kata Hashem Sharaf Al-Din, juru bicara pemerintah Houthi dalam sebuah pernyataan, menjelaskan bahwa serangan baru AS terhadap Yaman menargetkan seluruh rakyat Yaman.

Ia menambahkan bahwa ancaman Trump untuk melenyapkan kelompok tersebut adalah “upaya putus asa untuk membenarkan agresi brutal yang dilakukan AS terhadap Yaman.”

Pada hari Rabu, Trump mengancam akan “membasmi” kaum Houthi. Ancaman ini muncul beberapa hari setelah ia memerintahkan “serangan besar” terhadap lokasi-lokasi di Yaman.

Hingga tadi malam, sumber Houthi melaporkan puluhan serangan udara AS di Yaman, menewaskan 53 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab El-Mandab, dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sejak akhir tahun 2023, mengganggu perdagangan global dalam apa yang disebutnya sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza.​​​​​​​​

Hamas menghentikan serangannya ketika gencatan senjata Gaza diumumkan pada bulan Januari, tetapi melanjutkannya setelah Israel menutup penyeberangan ke daerah kantong itu dan menghentikan pengiriman semua bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved