Chaos Mirip Serangan Teror 11/9, Seribu Penerbangan Terdampak Penutupan Bandara Heathrow di London

Chaos Mirip Serangan Teror 11/9, Seribu Penerbangan Terdampak Penutupan Bandara Heathrow di London

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran di dekat Bandara Heathrow, London , memicu "gangguan seismik" pada perjalanan udara global pada Jumat (21/3/2025).

Akibatnya, ribuan penerbangan dibatalkan dan penumpang terlantar di tengah peringatan gangguan selama beberapa hari ke depan.

"Bandara Heathrow dinyatakan tutup sepanjang hari Jumat setelah kebakaran gardu induk dini hari yang memutus aliran listrik di bandara terbesar di Inggris itu. Lebih dari 1.000 penerbangan terdampak, mengacaukan rencana perjalanan puluhan ribu orang termasuk penumpang di Uni Emirate Arab," tulis laporan National, Jumat.

Penumpang diminta untuk tidak bepergian ke Heathrow karena penutupan tersebut melumpuhkan salah satu pusat perjalanan terbesar di dunia.

Sekitar 120 penerbangan yang sudah mengudara berbalik arah atau mendarat di negara-negara seperti Prancis , Irlandia , atau Belanda .

Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan gangguan tersebut dapat berlangsung "selama beberapa hari mendatang" karena kru dan jadwal penerbangan di seluruh dunia terganggu.

"Hingga Jumat siang, listrik masih belum menyala di Terminal 2 atau 4 di Heathrow, dan belum ada kejelasan kapan penerbangan akan dilanjutkan," tulis laporan tersebut.

Semua pelanggan yang akan terbang selama akhir pekan akan ditawarkan pemesanan ulang gratis untuk tanggal berikutnya, kata pernyataan pihak Bandara Heathrow.

Pihak Bandara menyatakan, "bekerja keras untuk meninjau jadwal jarak jauh kami serta implikasinya terhadap jadwal kami untuk besok dan seterusnya".

Polisi mengatakan "saat ini tidak ada indikasi tindak pidana" setelah kebakaran tersebut menghancurkan gardu induk dan generator cadangan.

Mereka mengatakan bahwa mereka bersikap "terbuka" atas penyidikan kasus kebakaran ini.

Unit penyidik dari satuan antiterorisme memimpin penyelidikan karena pentingnya insiden kebakaran tersebut untuk diungkap.

Perdana Menteri Keir Starmer mengatakan kekacauan itu menyebabkan "kesusahan dan gangguan", setelah kebakaran tersebut memutus aliran listrik ke lebih dari 60.000 pelanggan pada Jumat pagi.

Bandara tersebut mengatakan telah mengalami "pemadaman listrik yang signifikan" karena kebakaran di gardu listrik.