Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1121: Zelensky dan Uni Eropa Skeptis dengan Niat Baik Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Eropa skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin usai serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.121 pada Kamis (20/3/2025).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.
Para pemimpin Eropa juga merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Putin.
Simak rangkuman peristiwa lainnya berikut ini.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.121:
Zelensky Skeptis terhadap Janji Putin Menghentikan Serangan
Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.
Pada Rabu (19/3/2025) malam, Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan, Rusia kembali meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang menewaskan satu orang serta merusak dua rumah sakit.
Layanan kereta api nasional juga melaporkan infrastruktur energi di wilayah Dnipropetrovsk terkena dampak serangan tersebut.
Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Putin menyatakan kesediaannya untuk menghentikan serangan serupa di Ukraina.
Tindakan Rusia yang langsung membalas dengan serangan baru membuat Zelensky meragukan kejujuran pernyataan Putin.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Serang meski Ada Gencatan Senjata 30 Hari
"Kata-kata Putin tentang penghentian serangan bertentangan dengan kenyataan," ujar Zelensky, seperti dikutip dari laporan media setempat.
Ketegangan antara kedua negara terus meningkat, meskipun ada upaya diplomasi yang dilakukan berbagai pihak.
Pemimpin Eropa Skeptis terhadap Gagasan Gencatan Senjata Trump-Putin
Para pemimpin Eropa merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Donald Trump dan Vladimir Putin.
Mereka menilai gagasan ini menunjukkan kalau Rusia tidak serius dalam mencari penyelesaian damai atas konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun, sebagaimana dilaporkan oleh Sam Jones.
Tuntutan luas yang diajukan Putin dalam gencatan senjata tersebut mencakup kondisi yang dianggap tidak adil bagi Ukraina.
Di antaranya adalah membiarkan militer Ukraina dalam keadaan melemah dan rentan, tanpa akses terhadap senjata atau intelijen dari Barat, serta dengan pasukan yang terkuras akibat perang berkepanjangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.