Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mulai Kembali Genosida di Gaza, Membunuh Ratusan Orang dalam Serangan Mendadak Semalam

Militer Israel melanjutkan kampanye serangan udara di Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret, menewaskan sedikitnya 200 warga Palestina

Editor: Muhammad Barir
khaberni/tangkap layar
SERANGAN UDARA ISRAEL - Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). Israel berdalih, serangan menargetkan terduga milisi perlawanan yang hendak memasang perangkap. Sejumlah saksi menuturkan kalau para korban adalah warga sipil, termasuk 4 jurnalis dari 9 korban yang dilaporkan. 

Israel Mulai Kembali Genosida di Gaza, Membunuh Ratusan Orang dalam Serangan Mendadak Semalam

TRIBUNNEWS.COM- Militer Israel melanjutkan kampanye serangan udara di Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret, menewaskan sedikitnya 200 warga Palestina dan melukai banyak lagi lainnya dalam serangan udara terhadap tempat penampungan kemanusiaan dan kamp tenda.

Serangan udara dilaporkan terjadi di Kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah di selatan, yang juga terkena serangan artileri dari tank-tank Israel
Gambar-gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan banyak anak-anak di antara korban pemboman tengah malam itu.

Runtuhnya gencatan senjata terjadi ketika pesawat tempur AS terus membombardir Yaman, yang telah berjanji untuk tetap teguh dalam dukungannya terhadap Palestina dan 'meningkatkan konfrontasi'.

"Tim kami menghadapi kesulitan besar saat bekerja di sektor ini karena banyak target yang diserang secara bersamaan," Pertahanan Sipil Gaza melaporkan setelah agresi dimulai.

"Kami menganggap penjahat Netanyahu dan pendudukan Nazi-Zionis sepenuhnya bertanggung jawab atas dampak agresi berbahaya di Gaza dan terhadap warga sipil yang tak berdaya dan rakyat Palestina kami yang terkepung," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Gerakan perlawanan Palestina juga mendesak mediator gencatan senjata untuk meminta pertanggungjawaban penuh pemerintah Israel atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut.

Perdana Menteri dan penjahat perang yang dicari Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan keras" terhadap Hamas di Gaza, menuduh kelompok tersebut menolak membebaskan tawanan dan "menolak semua usulan gencatan senjata."

"Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Ketika genosida Israel terhadap warga Palestina kembali terjadi di Gaza, sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengungkapkan bahwa Tel Aviv telah memberitahu Washington sebelumnya tentang “serangan besar-besaran” yang akan dilakukannya.

"Semua teroris di Timur Tengah... proksi teroris yang didukung Iran dan Iran sendiri seharusnya menanggapi Presiden Trump dengan serius ketika dia mengatakan tidak takut membela orang-orang yang taat hukum," kata Leavitt kepada Fox News.

Beberapa jam sebelumnya, pesawat tempur AS membom beberapa kota di Yaman untuk malam keempat berturut-turut saat Washington terus memperluas perang ilegalnya di negara itu.

"Kami mengutuk dimulainya kembali agresi musuh Zionis terhadap Jalur Gaza dan penargetan warga sipil yang tak berdaya. Serangan agresif yang dilancarkan musuh Israel pagi ini terhadap Jalur Gaza bertepatan dengan agresi AS terhadap Yaman dan menyusul berminggu-minggu kelaparan rakyat Palestina," bunyi pernyataan dari Dewan Politik Tertinggi Yaman. 

“Rakyat Palestina tidak akan ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini, dan Yaman akan terus mendukung dan meningkatkan konfrontasi.”

Kembalinya Israel ke pertumpahan darah di Gaza terjadi dua minggu setelah blokade bantuan penuh dan upaya berulang untuk menghentikan negosiasi tahap kedua gencatan senjata yang disponsori AS yang mulai berlaku pada bulan Januari.

Setidaknya 151 warga Palestina tewas sejak dimulainya gencatan senjata dan runtuhnya gencatan senjata pada hari Selasa.

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan lebih dari 61.700 warga Palestina telah terbunuh sejak dimulainya genosida yang didukung Barat, sementara ribuan lainnya hilang tertimpa reruntuhan.

 

SUMBER: THE CRADLE

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan