Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.118: Trump dan Putin Minggu Ini Rundingkan Gencatan Senjata Ukraina

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan membahas usulan gencatan senjata untuk Ukraina minggu ini.

Facebook Donald J. Trump
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (11/3/2025) dari publikasi resmi Donald J. Trump pada 2 November 2024 dalam kampanye Pilpres Amerika Serikat di Michigan. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan membahas usulan gencatan senjata untuk Ukraina minggu ini. 

Pemerintah Lithuania juga menegaskan bahwa jumlah serupa akan dibutuhkan di tahun-tahun mendatang.

Sementara beberapa negara Uni Eropa merespons inisiatif ini dengan hati-hati.

Menteri Luar Negeri Lithuania, Kestutis Budrys, menegaskan dukungan militer jangka panjang untuk Ukraina tidak boleh bergantung pada hasil perundingan damai.

Ia menekankan bahwa Kyiv harus mempertahankan "kekuatan pencegahan yang kuat agar Rusia tidak kembali."

Menurut perkiraan NATO, Lithuania mengalokasikan 2,85 persen dari PDB-nya untuk pertahanan pada tahun 2024.

Pemerintahnya juga telah berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 5 persen hingga 6 persen antara tahun 2026 dan 2030.

Tentara Bayaran Asing Berlatih di Krimea untuk Perang Melawan Ukraina

Dikutip dari Susilne, tentara bayaran dari Kuba, sejumlah negara Afrika, dan negara pro-Rusia lainnya diketahui menjalani pelatihan militer di Krimea yang diduduki untuk berpartisipasi dalam perang melawan Ukraina.

Direktorat Intelijen Utama (GUR) Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa dinas khusus Rusia aktif merekrut orang asing dari berbagai belahan dunia.

Pada November 2024, gerakan partisan militer "Atesh" mengklaim merekam kehadiran tentara dengan "penampilan yang tidak biasa bagi penduduk setempat" di tempat pelatihan "Cossack" di Sevastopol, wilayah yang diduduki Rusia.

Mereka mengidentifikasi individu-individu ini sebagai tentara bayaran dari Kuba dan beberapa negara Afrika yang sedang dilatih oleh militer Rusia.

Baca juga: Pastikan Ukraina Kecukupan Dukungan Militer, PM Kanada Juga Desak Putin Duduk di Meja Perundingan

Pavel Funtikov, seorang tentara Rusia dari Brigade Marinir ke-810 Federasi Rusia yang ditangkap oleh pasukan Ukraina, mengonfirmasi laporan ini.

Ia menyebut bahwa selain tentara dari Kuba dan Afrika, terdapat pula tentara bayaran dari China, Korea, Filipina, dan negara-negara Arab.

"Mereka dikirim ke Feodosia, sementara kami dikirim ke Voronezh untuk pelatihan," katanya.

"Di tempat pelatihan, kami hanya diberi tiga butir amunisi saat menggali parit—untuk menembak dalam posisi berdiri, duduk, dan berbaring. Setelah itu, kami dikirim ke Kursk," ungkap Funtikov.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina terus berupaya melawan upaya perekrutan tentara bayaran oleh Rusia dan menekan komunitas internasional untuk mengambil tindakan terhadap aktivitas ini.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved