Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pastikan Ukraina Kecukupan Dukungan Militer, PM Kanada Juga Desak Putin Duduk di Meja Perundingan

Perdana Menteri baru Kanada, Mark Carney, telah mengonfirmasi dukungan berkelanjutan Kanada untuk Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

X @MarkJCarney
MARK CARNEY - Foto ini diambil dari akun X Mark Carney pada Senin (10/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Kanada yang baru Mark Carney tersenyum kepada anggota partainya setelah ia memenangkan pemilu internal partai untuk menggantikan Justin Trudeau sebagai pemimpin partai dan perdana menteri pada Minggu (9/3/2025). Perdana Menteri Mark Carney telah mengonfirmasi dukungan berkelanjutan Kanada untuk Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri baru Kanada, Mark Carney mengonfirmasi dukungan berkelanjutan Kanada untuk Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Carney juga mengajak Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk segera duduk di meja perundingan.

Dalam sebuah pernyataan di jaringan sosial X, Carney menyampaikan bahwa Kanada mendukung segera dilakukannya gencatan senjata di Ukraina.

"Rusia sekarang harus berhenti mengulur waktu dan menghentikan serangan." kata Carney, dikutip dari Suspilne.

"Sudah saatnya Rusia datang ke meja perundingan dengan itikad baik."

Carney juga menambahkan, Kelompok Tujuh (G7) akan memperkuat pemantauan terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia untuk memastikan negara tersebut, mematuhi aturan internasional yang ada.

"Kami akan memastikan bahwa Ukraina memiliki dukungan militer yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri sekarang — dan di masa depan," kata Carney.

Mark Carney, yang baru dilantik pada 14 Maret sebagai Perdana Menteri Kanada, menggarisbawahi komitmen negaranya dalam memastikan keberlanjutan dukungan bagi Ukraina.

Pertemuan Delegasi Ukraina dan AS di Arab Saudi

Sebelumnya, pada Selasa (11/3/2025), Ukraina dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan di Arab Saudi.

Pertemuan tersebut, berujung pada kesepakatan untuk melaksanakan gencatan senjata selama 30 hari.

Baca juga: Hari ke-1117 Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Menuduh Putin Berbohong

Pada Kamis (13/3/2025), Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa Rusia setuju untuk melaksanakan gencatan senjata selama 30 hari, namun dengan syarat tertentu.

Putin optimis, gencatan senjata ini akan membuka jalan bagi perdamaian jangka panjang.

Pada kesempatan yang sama, Trump menyampaikan harapannya agar Rusia akan mematuhi penghentian permusuhan ini.

Ia juga menyebutkan masalah wilayah dan kendali atas PLTN Zaporizhia telah menjadi bagian dari pembahasan.

Dengan ketegangan yang terus berkembang, berbagai pihak internasional mendesak Rusia untuk segera menghentikan agresinya dan menempuh jalur diplomasi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan