Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
AS Usir Duta Besar Afrika Selatan, Sebut Penghasut Isu Rasial dan Anti-Trump
Amerika mengusir Duta Besar Afrika Selatan (Afsel), Ebrahim Rasool karena menilai politisi itu memiliki kebencian terhadap Presiden Donald Trump.
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengusir Duta Besar Afrika Selatan (Afsel), Ebrahim Rasool.
Washington menyebut Rasool "politisi yang menghasut isu rasial" dan memiliki kebencian terhadap Presiden Donald Trump.
Dikutip dari Reuters, keputusan ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, pada Jumat (15/3/2025) melalui platform media sosial X.
"Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat tidak lagi diterima di negara besar kami," tulis Rubio.
"Kami tidak punya hal yang perlu dibicarakan dengannya, jadi ia dianggap PERSONA NON GRATA."
Rubio membagikan artikel dari Breitbart yang menyebut Rasool pernah mengatakan bahwa Trump memimpin gerakan supremasi kulit putih.
Selain itu, laporan dari situs berita Semafor mengungkapkan bahwa Rasool gagal mendapatkan pertemuan rutin dengan pejabat Departemen Luar Negeri AS dan tokoh penting Partai Republik sejak Trump menjabat pada Januari 2025.
Laporan itu juga mengutip seorang diplomat Afrika Selatan yang menyatakan bahwa pandangan Rasool yang pro-Palestina serta kritiknya terhadap Israel menjadi alasan utama ia dikucilkan.
Hubungan antara AS dan Afrika Selatan memburuk sejak Trump memangkas bantuan keuangan ke negara tersebut.
Alasan pemangkasan itu adalah ketidaksetujuan AS terhadap kebijakan pertanahan Afrika Selatan serta dukungan negara itu terhadap kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional.
Afrika Selatan menyesalkan keputusan tersebut.
Baca juga: Tanggapan Dunia atas Usulan Pemindahan Warga Palestina ke Afrika
Afsel menegaskan mereka tetap berkomitmen untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan.
Pemerintah Afrika Selatan juga menyatakan akan menangani masalah ini melalui jalur diplomatik.
Tanggapan Afrika Selatan dan AS
Juru bicara Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional Afrika Selatan, Chrispin Phiri menyatakan melalui X bahwa pemerintahnya akan mengambil langkah diplomatik terkait keputusan AS tersebut.
Patrick Gaspard, mantan duta besar AS untuk Afrika Selatan, menyebut bahwa hubungan kedua negara telah mencapai "titik terendah" dan menyerukan upaya untuk memperbaiki kemitraan yang ada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.