Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Perang dengan Dirinya Sendiri, Netanyahu dan Ronen Bar Tak Akur Bawa-bawa Ancaman

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Kepala Shin Bet, Ronen Bar tak akur setelah saling serang dan menuduh adanya ancaman.

TheNational/Toaf Maayan
ISRAEL TAK AKUR - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi kamp pengungsi Tulkarem, Tepi Barat Jumat (21/2/2025). Situasi di Israel sedang panas, dengan Benjamin Netanyahu menuduh Kepala Shin Bet, Ronen Bar mengatur kampanye "pemerasan dan ancaman" untuk menekannya atas keputusan mengenai kepemimpinan badan intelijen tersebut. 

TRIBUNEWS.COM - Situasi di Israel sendiri tengah memanas setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kepala Badan Intelijen Israel Shin Bet, Ronen Bar saling lempar tuduhan.

Benjamin Netanyahu menuduh Ronen Bar mengatur kampanye "pemerasan dan ancaman" untuk menekannya atas keputusan mengenai kepemimpinan Shin Bet.

Sang Perdana Menteri mengklaim bahwa Israel telah melewati "garis merah serius" dalam apa yang disebut demokrasinya.

Ia menuduh bahwa seorang mantan pemimpin organisasi rahasia telah mengeluarkan ancaman pemerasan langsung terhadapnya.

"Kejahatan ini merupakan bagian dari seluruh kampanye pemerasan disertai ancaman melalui jumpa pers beberapa hari terakhir, yang dilakukan oleh Kepala Shin Bet saat ini, Ronen Bar," kata Netanyahu, dikutip dari Al Mayadeen.

Netanyahu mengisyaratkan bahwa tindakan Bar ditujukan untuk mencegahnya melakukan perubahan yang diperlukan terhadap badan intelijen, khususnya sebagai respons terhadap “kegagalan yang menghancurkan” selama peristiwa 7 Oktober.

"Mari kita perjelas: ancaman kriminal ala mafia tidak akan menghalangi saya. Saya akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjamin keamanan warga Israel," imbuh Netanyahu.

Tuduhan tersebut menandakan meningkatnya ketegangan dalam lembaga keamanan Israel, terutama karena Netanyahu menghadapi kritik internal atas kegagalan intelijen dan militer yang menyebabkan operasi Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu.

Laporan menunjukkan adanya perpecahan yang mendalam antara perdana menteri dan pejabat keamanan tinggi atas akuntabilitas dan upaya restrukturisasi.

Sementara itu, Shin Bet menuduh kebijakan Benjamin Netanyahu merupakan salah satu penyebab utama serangan 7 Oktober 2023.

Dalam laporannya mengenai serangan 7 Oktober, Shin Bet mengakui tanggung jawabnya sendiri.

Baca juga: AS Sodorkan Usul Baru Gencatan Senjata Israel-Hamas 50 Hari, Ini Respons Hamas

Lembaga tersebut juga mengakui bahwa mereka mengetahui tanda-tanda peringatan bahwa Hamas sedang merencanakan sebuah operasi, tetapi badan tersebut tidak memahami skala, waktu dan lokasi serangan yang direncanakan.

Namun, laporan itu juga menyatakan bahwa serangkaian kebijakan pemerintah Israel membantu membuka jalan bagi serangan Hamas.

Dikutip dari The Guardian, di antara alasan utama peningkatan kekuatan militer Hamas sebelum serangan, laporan tersebut mencantumkan "kebijakan diam" Israel terhadap kelompok tersebut, yang tampaknya merujuk pada kebijakan menahan diri dalam penggunaan kekuatan untuk mengendalikan kemampuan militer Hamas.

Laporan itu juga mencantumkan persetujuan Netanyahu terhadap aliran dana dari Qatar ke Gaza, sebuah kebijakan yang dirancang untuk memecah belah warga Palestina dengan meningkatkan Hamas dengan mengorbankan negara Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved