Kamis, 2 Oktober 2025

Iran, Rusia, dan China Gelar Pertemuan di Beijing Bahas Program Nuklir Teheran

Iran, China dan Rusia menggelar pertemuan di Beijing pada Jumat (14/3/2025) untuk membicarakan program nuklir Teheran.

Tangkapan layar YouTube CNN-News 18
PERTEMUAN DI BEIJING - Tangkapan layar YouTube CNN-News 18 yang diambil pada Jumat (14/3/2025), menunjukkan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Ma Zhaoxu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov dan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Kazem Gharibabadi bertemu untuk membahas program nuklir Teheran di Beijing, China Jumat (14/3/2025). Ketiga negara membicarakan program nuklir Teheran. 

Trump mengklaim bahwa dengan mengajukan kesepakatan ini tidak akan menyakiti Iran.

"Ada dua cara untuk menangani Iran, secara militer atau membuat kesepakatan. Saya lebih suka membuat kesepakatan karena saya tidak ingin menyakiti Iran," imbuh Trump.

Presiden AS ini juga mengaku memiliki banyak kenalan di Iran.

"Mereka orang-orang hebat. Saya kenal banyak orang Iran dari negara ini," terangnya.

Trump menambahkan dalam wawancaranya bahwa kesepakatan nuklir akan menjadi kemenangan bagi Iran.

"Saya pikir mereka ingin mendapatkan surat itu. Alternatif lainnya adalah kita harus melakukan sesuatu, karena kita tidak bisa membiarkan senjata nuklir lain," katanya.

Meski banyak orang yang tidak setuju dengan keputusannya, Trump yakin bahwa ini akan membawa kemenangan bagi Iran.

"Saya tidak yakin semua orang setuju dengan saya. Namun, kita dapat membuat kesepakatan yang sama bagusnya seperti jika Anda menang secara militer," tambah presiden AS.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian dengan tegas menolak perundingan soal Nuklir dengan Presiden AS Donald Trump.

Menurut Pezeshkian, apa yang dilakukan Trump saat ini adalah mengancam agar Iran mau berunding dengannya.

Pezeshkian mengatakan dirinya tak akan peduli dengan apa yang dilakukan Trump terhadap Iran.

"Jika Anda mengancam saya, saya tidak akan bernegosiasi, lakukan apa pun yang Anda inginkan," kata Pezeshkian dalam sebuah acara di Teheran pada hari Selasa (11/3/2025), dikutip dari Anadolu Anjansi.

Iran semakin marah setelah nam dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB, AS, Prancis, Yunani, Panama, Korea Selatan, dan Inggris mengadakan pertemuan tertutup minggu ini untuk membahas program nuklirnya. 

Menurut Iran ini adalah penyalahgunaan Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, Iran telah lama menegaskan bahwa programnya ditujukan untuk tujuan damai.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved